Takengon | Lintas Gayo – Jika seorang Gayo itu betul-betul menerapkan akal kin pangkal, kekire kin belenye serta terbiasa dengan Lisik, Bidik dan Cerdik maka dia akan mampu melihat dan memanfaatkan peluang usaha (kerja) yang ada di Tanoh Gayo yang kaya Sumber Daya Alam (SDA) ini.
Demikian penekanan yang disampaikan oleh Drs Muhammad Syukri, MPd saat diminta menjadi salah seorang pemateri dalam Temu Wicara Organisasi Pemuda se-Kabupaten Aceh Tengah yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Aceh Tengah di aula Hotel Linge Land, Kamis (20/10/2011).
Muhammad Syukri yang juga hadir mewakili Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk membuka acara yang dibagi menjadi 2 (dua) sesi tersebut, pagi dengan peserta para pelajar dan setelah siang untuk pemuda dan mahasiswa menyatakan jika jeli peluang usaha itu sebenarnya ada disekujur tubuh manusia dari kepala hingga ujung kaki.
“Rambut membuka peluang usaha sebagai tukang cukur, salon, usaha shampoo serta minyak rambut. Mata untuk usaha kacamata, usaha pariwisata dan lain sebagainya,” kata Muhammad Syukri. Tinggal bagaimana kita mewujudkannya sebagai suatu usaha, timpalnya.
Amatannya di Gayo saat ini peluang usaha terbuka lebar, apalagi dengan memasuki era pasar bebas Asean dan Pasifik yang sangat memungkinkan untuk menjual produk asal Gayo ke Negara lain yang didukung dengan perkembangan dunia Teknologi Informasi saat ini.
“Semua peluang itu akan berubah menjadi uang bila kita bidik, lisik dan cerdik. Tidak menunggu tapi mengejar. Jika prinsipnya porami atau arih-arih maka dipastikan akan didahului oleh orang lain,” tegas Muhammad Syukri. Jangan salahkan mereka jika pasar dan bisnis perdagangan dikuasai orang lain, imbuhnya.
Dia mengajak mengkorelasikan falsafah Muyang Datu tersebut dengan salah satu langkah strategis Sun Tzu (panglima perang China) yang pernah menyatakan “Kenalilah musuhmu dan kenalilah diri sendiri, maka anda bisa berjuang dalam 100 pertempuran tanpa resiko kalah”. “Ini artinya, lanjutnya, kunci keberhasilan selalu diawali dengan pemahaman diri,” simpulnya.
Dia juga mengaku sangat prihatin dengan perubahan perilaku dan budi pekerti remaja akhir-akhir ini, padahal sesungguhnya mereka adalah generasi muda yang cerdas, jenius. “Mereka disesatkan oleh penetrasi budaya luar melalui celah-celah lemahnya ketahanan budaya kita,” ujar Asisten 2 Setdakab Aceh Tengah ini.
Karenanya, Muhammad Syukri mengingatkan agar Urang Gayo segera menerapkan falsafah “Tingkis ulak ku bide, sesat ulak ku dene” yang bermakna dalam segala sesuatunya harus kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam acara yang bertema “Kita persiapkan generasi muda yang berjiwa wirausaha, memiliki daya saing dalam semua aspek kehidupan serta kepedulian terhadap sesama” tersebut tampil sebagai nara sumber dihadapan para pelajar antara lain Psikolog Harmala, Kasat Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polres Aceh Tengah, Win Sani. Untuk materi IT Zahara Zakaria dan Kepala Dinas Syari’at Islam, Drs H M Saleh Syama’un dengan materi Membangun Etika dan Moralitas Pelajar.
Sementara untuk peserta pemuda dan mahasiswa sebagai nara sumber Dandim 0106/ Aceh Tengah dan Bener Meriah, Letkol Inf. Sarwoyadi, Drs H Arifin Banta Cut, Yunadi HR yang menggantikan Ir Syukur Kobath, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Tengah Ikhwanussufa.
Amatan Lintas Gayo, dalam acara yang juga dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah, Mukhlis Gayo tersebut, baik pelajar maupun mahasiswa sangat antusias mengikuti acara tersebut terlebih saat sesi diskusi yang dipandu moderator Khalisuddin. Para peserta berebut mengajukan pertanyaan dan para nara sumber juga terlihat saling menimpali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta. (Windjanur)