Takengon | Lintas Gayo – Sejumlah kertas bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an bergabung dengan sejumlah lembaran-lembaran lainnya dalam karung dilokasi penampungan barang-barang butut disalah satu tempat di Takengon. Lembaran-lembaran kertas tersebut adalah sampah yang dikumpulkan pemulung diseputaran kota Takengon.
Kertas yang diamati Lintas Gayo, Rabu (9/11) tersebut berupa tugas seorang mahasiswa salah satu Sekolah Tinggi di Aceh Tengah, nama mahasiswa dan dosen yang memberi tugas jelas tertulis dikertas tersebut.
Atas penempatan kertas secara sembarangan bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut, Drs. Jamhuri MA, salah seorang dosen di Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh kepada Lintas Gayo, Kamis (10/11) pagi menyatakan tidak ada hukum dalam Islam terkait penempatan kertas yang bertuliskan kalam Illahi tersebut. “Dalam Islam tidak ada disebutkan hukumnya halal, haram, makruh atau sunnat tentang penempatan ayat suci,” kata Jamhuri.
Namun, lanjut Jamhuri, masalahnya adalah masalah etika kita selaku ummat Islam. “Coba kalau ayat-ayat Al-Qur’an kita saksikan diinjak-injak, dibakar atau dilecehkan dalam bentuk lainnya oleh orang non Islam atau dari kalangan kita sendiri, bagaimana perasaan kita ?” tanya Jamhuri.
Solusinya, jika kertas-kertas bertuliskan ayat Al-Qur’an menurut Jamhuri sebaiknya dihanguskan dengan cara dibakar saja. “Jika tidak terpakai sebaiknya dibakar saja untuk menghindari penempatan yang tidak sesuai dengan etika,” sarannya. (Kha A Zaghlul/03)
