Ketika Jenuh Dengan Angka-angka…!

Oleh: Darmawan Masri*

MATEMATIKA sering dijadikan momok bagi sebagian besar siswa di sekolah, karena dinilai sulit untuk dipahami karena selalu bergelut dengan angka-angka dan operasi hitung sehingga menjadi sangat membosankan. Padahal, pembelajaran matematika merupakan salah satu pembelajaran yang bertujuan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif.

Untuk mencapai tujuan tersebut memang tidaklah mudah. Berbagai persepsi awal yang dimiliki siswa terhadap pelajaran matematika, telah membentuk sikap yang beragam. Ada yang memiliki minat yang tinggi terhadap matematika, namun tidak sedikit yang bersikap phobia terhadap matematika. Hal ini tentu dikarenakan pengalaman belajar yang pernah mereka rasakan.

Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap persepsi negatif siswa terhadap matematika adalah karena kejenuhan yang dialami selama belajar matematika. Sikap jenuh yang dirasakan bisa disebabkan karena ketidakmampuan mengerjakan setiap soal yang diberikan, atau juga karena sukar untuk memahami materi yang diajarkan. Kejenuhan ini juga sering ditimbulkan oleh guru pengajarnya. Karena guru kurang memiliki kemampuan dan tidak menguasai metode pembelajaran yang berkembang dan sesuai seperti yang diinginkan siswa, strategi dan pendekatan belajar yang dapat membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan membangkitkan minat.

Seharusnya, seorang guru harus bisa mengemas pembelajaran yang sesuai dengan hakikat anak belajar, yakni mengaktifkan, membuat siswa kreatif, dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, dan hasilnya efektif sesuai dengan program yang telah ditetapkan guru.

Banyak hal yang bisa dilakukan seorang guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan. Sebagai contoh, ketika anak sudah mulai jenuh dengan matematika, seorang guru harus kreatif untuk bisa membangkitkan semangat siswa kembali tatkala melihat siswanya mulai diserang kejenuhan.

Ada beberapa cara yang harus dipahami seorang guru tatkala melihat siswanya mulai jenuh dalam belajar matematika.

Pertama Jangan menggurui siswa. Setiap manusia punya potensi, punya kemampuan, punya keinginan, dan punya ekspresi masing-masing terhadap sesuatu hal. Kita harus pahami bahwa peserta didik itu adalah manusia-manusia yang unik dengan tingkat kemampuan, pemahaman, dan keinginan yang pasti berbeda-beda.

Berikan mereka kesempatan berekspresi dalam pelajaran  dengan memberikan komentar, pertanyaan, bahkan sanggahan sekalipun. Dengarkan dan perhatikanlah apa yang mereka sampaikan, maka siswa akan merasa sangat senang dengan guru tersebut. Karena untuk menjadikan matematika itu sebagai pelajaran yang mengasikkan, Pertama sekali yang dilakukan adalah membuat siswa senang kepada gurunya. Sehingga menjadikan pelajaran tersebut sebagai pelajaran yang dinanti-natikannya karena gurunya juga mengasikkan, dan menghargai mereka. Hal ini berlaku untuk semua jenis pelajaran tak terkecuali matematika. Jadi ajarkanlah matematika dengan cinta kasih tanpa menggurui mereka, karena biasanya siswa akan hanyut dalam cinta kasih itu, dan mulai menggemari pelajaran yang diajarkan.

Kedua, memberikan informasi kepada peserta didik bahwa hakikat belajar matematika sesungguhnya mengajak mereka berfikir lebih logis, melakukan sesuatu secara sistematis sehingga membuatnya menjadi lebih kreatif, oleh sebab itu matematika bukanlah pelajaran hafalan. Belajar matematika harus sering mencoba dan mencoba hingga kebenaran itu akan muncul secara pasti sehingga membuat logika berpikir kita lebih baik.

Ketiga, mengemas matematika dalam bentuk game (permainan), disaat siswa mulai jenuh dengan pembelajaran yang diberikan, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang guru matematika adalah memberikan game atau permainan yang dijadikan alat untuk menumbuhkan kembali semangat mereka dan terlepas dari kejenuhan, biasanya siswa sangat senang dengan game matematika, banyak cara yang bisa kita modifikasi dari game-game yang sudah ada, sehingga menurut mereka game itu sangat baru.

Ketiga cara diatas diharapkan mampu mengatasi kejenuhan siswa terhadap matematika, sehingga murid akan tetap menunggu dan merasa kehilangan apabila kita tidak berada dikelas. Jadilah guru yang selalu dicari bagi para siswa karena menjadi guru yang sedemikian akan menjadi kepuasan tersendiri oleh sang guru.

Semoga bermanfaat bagi kita semua guru dan calon guru matematika, karena jika kita sudah meniatkan diri  untuk bermanfaat bagi orang lain maka berusahalah memberikan yang terbaik. Guru adalah pekerjaan yang amat mulia dan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang mulia saja.

*Guru honorer di SMAN 1 Takengon, Staf Lintas Gayo

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.