.
Takengon | Lintas Gayo – Ada yang menarik di kegiatan Lomba Melukis Danau Lut Tawar yang diselenggarakan oleh Lintas Gayo, 1 – 7 Februari 2012 lalu dengan peserta siswa dari 20 Sekolah Dasar dan Madarasah Ibtidaiyah (SD/MI) diseputaran Danau Lut Tawar. Salah seorang dari panitia lomba mendapat cinderamata spesial berupa miniatur perahu tradisional Gayo berbahan kayu.
Para panitia terkejut sekaligus senang menerima cinderamata ini karena dari 20 sekolah di sekitar Danau Lut Tawar hanya di MIN Rawe ditemukan miniatur perahu tradisional Gayo.
Perahu ini dipahat sendiri oleh salah seorang Madrasah tersebut. Bak mendapat durian runtuh, Rahmadiyah, panitia yang mendapat miniatur cantik ini terlihat sangat senang dan membuat panitia lainnya agak cemburu, sayangnya benda tersebut cuma ada satu buah.|
“Saya sedikit cemburu karena tidak diberi miniatur sejenis, karena saya pribadi suka mengoleksi barang-barang tradisional, apalagi miniatur ini benar-benar dibuat oleh siswa yang bertempat tinggal di Danau Lut Tawar”, ujar Rati Ramadayati, gadis asal Kabupaten Bener Meriah yang baru beberapa minggu bergabung dengan Lintas Gayo ini, Senin (13/2).
Menurut Rati, miniatur tersebut bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat setempat berupa cindramata untuk para pengunjung Danau Lut Tawar, dalam dan luar negeri.
“Miniatur tersebut cukup mempunyai daya jual, buktinya selain saya, saat seorang ibu rumah tangga warga Keramat Mupakat Kecamatan Bebesen yang sempat melihat miniatur tersebut dia langsung ingin membelinya,” ujar Rati lagi.
Rati berharap, kedepan pihak terkait mesti jeli menggali potensi-potensi seperti keahlian seni ukir masyarakat Gayo. “Jika mereka mendapat pembinaan serius tentu sangat berguna dalam menjawab sulitnya mendapatkan pekerjaan saat ini,” pungkas Rati. (Mailida Sulaiman/Red.03)