Banda Aceh | Lintas Gayo – Maimun Saleh yang berpasangan dengan Misdarul Ihsan terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh, periode 2012-2015, pada Konferensi VI di Hotel The Pade, Minggu 19 Februari 2012.
Pasangan Maimun-Misdarul, menang mutlak dengan perolehan 37 suara. Menyisihkan dua calon lainnya, Adriansyah direktur radio NARA FM yang berpasangan Muhammad Riza Naser koresponden Vivanews.com, 0 suara dan Zulkarnaini Muchtar koresponden Bisnis Indonesia pasangan Salman Maldira koresponden okezone.com, 3 suara dan 1 suara dinyatakan rusak dari keseluruhan anggota AJI yang hadir.
Maimun Saleh merupakan kepala sekolah MJC bekerja di Harian Seputar Indonesia, sedangkan pasangannya Misdarul Ihsan koresponden RCTI. Proses pemilihan yang dipimpin Adi Warsidi, Nurdin Hasan dan Muhammad Hamzah tersebut, berlangsung alot.
Selain itu, Konferensi VI AJI Kota Banda Aceh juga turut menetapkan Dewan Sekolah AJI Banda Aceh Muharram Journalism College (MJC) dan Technical Advisor MJC periode 2012-2015. Dalam konferensi tersebut AJI Kota Banda Aceh mengeluarkan resolusi, pentingnya tindak profesionalitas dan anti kekerasan terhadap jurnalis.
Ketua AJI Banda Aceh Maimun Saleh menyerukan kepada seluruh jurnalis dan media, untuk menjaga independensi dan profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, khususnya dalam pemberitaan pilkada.
“Kepada kandidat calon kepala daerah, tim sukses dan pendukungnya, untuk menghormati kerja-kerja jurnalis,” ujar Maimun mengutip bunyi resolusi yang dihasilkan peserta Konferensi VI AJI Banda Aceh.
Maimun menambahkan, AJI juga mendesak semua pihak untuk bisa menghentikan segala bentuk kekerasan, ancaman, teror dan intimidasi terhadap jurnalis dan pekerja media. AJI meminta kepada semua pihak, menggunakan hak jawab, apabila terjadi kekeliruan dalam pemberitaan.
“Jika terjadi sengketa pers, aparat penegak hukum, wajib menggunakan UU Nomor 40/1999 tentang Pers,” tegas Maimun.
Ke depan, lanjut Maimun, AJI akan berupaya meningkatkan kapasitas jurnalis dan anggotanya, agar kekerasan terhadap jurnalis dan pelanggaran etika yang dilakukan jurnalis bisa diminimalisasi.(SP/red.04)