Buatkan Abklat Kerangka Manusia Mendale

Takengon | Lintas Gayo – Lokasi penelitian arkelogi Loyang Mendale Kecamatan Kebayakan mulai dipromosikan sebagai lokasi wisata andalan di Kabupaten Aceh Tengah dan untuk mendukung upaya ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dianjurkan untuk segera membebaskan lokasi tersebut serta membuat abklat (duplikat-red) sejumlah kerangka yang ditemukan oleh arkelog dilokasi tersebut.

“Lokasi loyang Ujung Karang dan Mendale sangat potensial sebagai kawasan tujuan wisata budaya dan sebaiknya dibuatkan abklat sejumlah kerangka manusia yang kami temukan disini sehingga para pengunjung tidak penasaran terhadap bentuk rupanya,” saran Ketut Wiradnyana didampingi Taufiqurrahman, dua orang Arkeolog dari balai Arkeologi Medan di Loyang Mendale saat prosesi shooting (pengambilan gambar dan suara-red) TVRI di Mendale, Jum’at (16/3).

Untuk biayanya, menurut Ketut Wiradnyana tidak terlalu mahal, tidak sampai ratusan juta Rupiah terlebih jika dilakukan berbarengan dengan lanjutan penelitian arkeologi yang mereka lakukan.

Dalam shooting tersebut, Ketut juga menjelaskan jika penelitian mereka diawali sejak tahun 2007 silam dan terus berlanjut hingga tahun 2012 ini dengan memperluas wilayah penelitian hingga ke Kabupaten Bener Meriah. Hasil penelitian mereka, sudah dirangkum dalam sebuah buku bertajuk “Gayo Merangkai Identitas”.

“Disini sudah ada aktivitas manusia sejak 7400 tahun lalu. Sudah ada upaya domistikasi hewan sekitar 5000 tahun lalu dan fungsi kawasan loyang (ceruk-red) ini sudah dipisah-pisahkan dengan tiga bagian diantaranya tempat pembuatan peralatan, dapur dan tempat penguburan,” papar Ketut dimuka kamera kru TVRI.

Dengan bukti-bukti yang ada, lanjut Ketut, pada masa itu yang terjadi disini adalah budaya Austronesia yang juga dibuktikan dengan tatacara penguburan mayat dilipat dan ditimpa dengan batu serta ditemukannya bekal kubur serta gigi kerangka dipangur (i kikir-Gayo:red).

Untuk alat batu yang ditemukan dilokasi tersebut mirip dengan yang ditemukan di Pulau Weh sementara untuk pecahan gerabah yang berpoles warna merah sangat mirip dengan yang ditemukan di Thailand.

Temuan akan Diserahkan ke Pemkab

Untuk sejumlah benda peninggalan manusia pra sejarah di Aceh Tengah yang kini disimpan pihak Balar Medan Sumatera Utara, Ketut Wiradnyana meminta agar pihak terkait di Aceh Tengah untuk segera mengambilnya di Balar Medan agar bisa dilihat secara luas oleh warga dataran tinggi Gayo khususnya.

“Kami menjamin benda-benda tersebut tidak hilang, namun sangat baik jika benda-benda tersebut disimpan di Museum Gayo yang sudah ada di Takengon, agar bisa dilihat oleh masyarakat,” kata Ketut mengakhiri keterangannya. (Kha A Zaghlul)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.