Medan | Lintas Gayo – Isu aksi penolakan kenaikan BBM di Medan yang akan berlangsung sejak Senin (26/3) hingga beberapa hari ke depan disikapi serius warga kota. Selain banyak warga yang mengistirahatkan kenderaan roda empat miliknya juga ditandai menghilangnya kendaraan roda empat berplat merah.
Suasana arus lalulintas di Medan, Senin (26/3) pagi, memang tidak seperti biasanya. Kali ini tampak lebih lengang, bebas macet. Bahkan dibeberapa ruas jalan yang selama menjadi pusat kemacetan, seperti kawasan Lapangan Benteng, kini lebih lancar.
Beberapa sumber ‘LG’ menginformasikan, suasana keamanan di Medan mulai memanas. Hari ini diperkirakan akan turun sekitar 50 ribu pengunjuk rasa.Ppihak intelijen telah mendeteksi beberapa lokasi yang akan dijadikan pusat konsentrasi pengunjukrasa. Misalnya, Lapangan Merdeka, Lapangan Benteng, Gedung DPRD Sumut, Kantor Gubernur Sumut, Bandara Polonia serta beberapa objek vital lainnya, seperti Pertamina dan SBPU. Bahkan beberapa pintu tol yang ada di Medan pun menjadi titik pengamanan polisi. Di lokasi itu, konsentrasi petugas keamanan pun sudah terlihat sejak pagi.
Berbeda bagi warga masyarakat biasa. Mereka yang merasa akan menjadi korban kenaikan BBM ini menyambut aksi yang akan digelar mahasiswa dan elemen LSM itu. “Biar rame aja, bang,” kata Supriadi (26) penduduk Marelan yang berencana ikut bergabung dengan peserta unjukrasa. Banyak wong cilik yang berempati dan berencana ikut meramaikan aksi beberapa hari ke depan. (shd)