Takengen | Lintas Gayo – Sebanyak tujuh orang warga Takengon ikut Pendidikan dan Pelatihan Potensi SAR Angkatan Pertama di Aceh Barat. Ketujuh warga dari berbagai profesi tersebut, seperti, Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Gajah Putih (Mahagapa), PMI dan masyarakat sipil.
Menurut Imran, dari Mahagapa, Selasa (27/3) pelatihan dilakukan selama empat hari di Ujung Karang Meulaboh. “Selain pelatihan potensi SAR, peserta juga dibekali dengan identitas SAR yang dikeluarkan kantor SAR Banda Aceh”, ungkap Imran.
Kedepan, Imran bersama rekan-rekannya, Deddy Ardiansyah Nst, Irwandi, Ismail , Kamal Khairi, Ikwan dan Julianto akan melaksanakan fungsi-fungsi SAR. Karena selama ini, jelas Imran kepengurusan SAR Aceh Tengah vakum dan perlu dilakukan penyegaran.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pengurus SAR Aceh Tengah yang lama dan mereka sudah member ijin kepada kami untuk ikut kepengurusan SAR yang baru demi kemajuan dan profesionalitas SAR”, papar Imran.
Imran berharap, SAR dengan kepengurusan yang baru akan melibatkan semua kepentingan yang berinteraksi langsung dalam kegiatan social ini sesuai pungsinya. “Kami ingin semua terlibat dalam SAR karena untuk kepentingan masyarakat. SAR adalah milik bersama dengan pungsi social yang jelas”, imbuh Imransyah Efendi.
SAR Aceh Tengah, tambah Imran, diharapkan memiliki kantor sendiri . Kantor tersebut seperti, bekas kantor Camat Luttawar Takengon. Selain itu, pemangku kepentingan seperti Pemkab membantu berbagai peralatan SAR yang dibutuhkan.
Warga Takengon yang ikut Pendidikan dan Pelatihan Potensi SAR di Meulaboh, pungkas Imran adalah SAR darat. Untuk SAR Danau, Imran berharap dapat bekerja sama dengan Gayo Diving Club (GDC) yang selama ini telah menunjukkan kerelawan mereka terhadap berbagai kecelakaan di danau secara mandiri dan professional. (Ashaf)