Medan | Lintas Gayo – Aksi unjuk rasa yang berkumpul sejak pagi menyebabkan lumpuhnya jalur menuju Bandara Polonia Medan para pendemo menolak kenaikan bahan bakar minya (BBM) yang berujung ricuh, massa mengepung Bandara Polonia Medan. (26/03/2012)
Unjuk rasa yang tergabung dari puluhan ribu masa yang berkumpul diantanya, buruh, mahasiswa dan petani masa datang dari berbagai daerah di Sumatera Utara, Karo, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Langkat, Binjei.
Pengunjuk rasa memulai aksinya dari Lapangan Merdeka Medan dilanjutkan dengan long march di sejumlah instansi pemerintah seperti Kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro dan Kantor DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol. Pendemo memblokir jalan-jalan utama sehingga para pengendara tidak bisa melalui jalan utama.
Dari pantauan Lintas Gayo dilokasi, para pendemo mengamuk dan merobohkan sebagian pagar Bandara juga melempari Polisi dengan batu namun para petugas kepolisian juga menembaiki para pendemo dengan peluru karet, penjual di toko-toko terlihat tutup, batu-batu masih berserakan di kawasan bandara. Tidak hanya itu, sejumlah pot dan bunga yang ada di sekitar bandara terlihat juga terlihat rusak.
Para pendemo kebayakan mahasiswa, petani dan buruh terlihat ada yang mengalami luka-luka juga terliaht aksi kejar-kejaran dan di tangkap petugas kepolisian, demo rusuh ini juga melukai dua wartawan setempat dua orang Fotogarafer mengalami luka akibat lemparan batu yang belum di ketahui dari mana asalnya.
Agar massa tenang, Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho juga turun ke lokasi pendemo. Di hadapan pendemo, Gatot mengaku menerima aspirasi massa dan akan diteruskan ke pusat.Dalam orasi, massa mengecam keras kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM mulai 1 April mendatang. BBM dinaikkan di tengah kondisi rakyat yang menderita.
Sampai berita ini diturunkan, petugas dari Polisi dan TNI masih berjaga-jaga di lokasi Bandara Polonia Medan. (M Zhahri)