Medan | Lintas Gayo – aksi unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlangsung kemarin (26/3/2012) menyebabkan lumpuhnya jalur menuju Bandara Polonia Medan, hari ini juga masih berlangsung namun jadwal penerbangan mulai tadi pagi normal beraktivitas seperti biasa, jalur menuju Bandara Polonia Medan Jalan Imam Bonjol terlihat dipasangi kawat berduri. (27/3/2012)
Dari pantauan Lintas Gayo dilokasi, aparat keamanan yang terdiri dari Polisi dan TNI terlihat sudah siap menjaga dari kerusuhan para pendemo juga mengamankan beberapa titik yang akan dijadikan tempat aksi demo untuk malakukan orasinya. Seperti di Lapangan Merdeka, Lapangan Benteng, Gedung DPRD Sumut, Kantor Gubernur Sumut, Bandara Polonia masih di pasang kawat berduri untuk mencegah aksi anarkis masa pendemo.
Sementara di depan kantor DPRD Sumut terlihat mobil khusus pengangkut gulungan kawat berduri standbye di pintu gerbang masuk dan juga terlihat aparat keamanan.
Dalam orasinya di depan kantor DPRD, Koordinator aksi, Khairul mengatakan, kenaikan BBM hanya akan membuat rakyat sengsara. “Harga BBM naik, bukti kegagalan rezim SBY-Boediono dalam mensejahterakan rakyat, juga meminta agar anggota dewan keluar menemui mereka, bila tidak keluar maka mahasiswa akan memaksa masuk ke gedung dewan.
Melihat mahasiswa mulai memanas, akhirnya empat anggota dewan mewakili keluar menemui para pendemo.
Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Sumut Sigit Pramono Asri, Ketua Komisi C Marasal Hutasoit, anggota Komisi C Pendi Napitupulu dan anggota Komisi B Brilian Mochtar.
Awalnya anggota dewan ini berdiri di belakang kawat namun mahasiswa meminta untuk keluar dan menyatu dengan para pendemo, akhirnya anggota dewan pun turun ke jalan dan duduk di aspal bersama-sama dengan para pendemo.
Dalam orasi sebelumnya mahasiswa menentang kenaikan harga BBM karena hanya menyusahkan masyarakat indonesia para pendemo juga meminta pemerintah menasionalisasikan aset negara yang di kuasai pihak asing.
Dialog pun dilakukan, para pendemo menerima penjelasan dewan akhirnya para pendemo membubarkan diri dari depan kantor DPRD dengan tertib.
Amatan Lintas Gayo, jalan-jalan utama Medan lengang menyusul adanya unjuk rasa penolakan harga BBM. (M Zhahri)