Takengon | Lintas Gayo – Kisruh akibat banyaknya pemilih yang tidak bisa memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) disejumlah lokasi di Aceh Tengah tampaknya akan berbuntut panjang. Ini diwanti-wanti oleh sejumlah kandidat Bupati/Wakil Bupati Aceh Tengah saat terjadinya kekisruhan di 3 TPS di Kampung Simpang Kelaping Kecamatan Pegasing Aceh Tengah yang dipicu adanya laporan ratusan warga setempat yang tidak terdaftar sebagai pemilih, termasuk Kepala Kampung (Reje:Gayo-red) sendiri.
Dihadapan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah Ir Mohd Tanwier, Dandim 0106 Letkol Inf. Sarwoyadi, Kapolres Aceh Tengah AKBP Dicky Sondani SIK MH dan Ketua Panitia Panwaslu Aceh Tengah, Yunadi HR, Senin (9/4) siang di lokasi TPS Simpang Kelaping, sejumlah kandidat Bupati/Wakil Bupati sangat kecewa dengan proses pemungutan suara yang dinilai kacau.
Muslim Ibrahim, salah satu Cabup menyatakan sudah banyak persoalan yang mereka kaporkan ke Panwas Pilkada Aceh Tengah, namun hingga kini satu pun tidak ada keputusannya. “Tidak ada upaya penyelesaian terhadap laporan-laporan pelanggaran yang kami ajukan. Penyelesaian tidak dilakukan dengan cepat dan kami sangat dirugikan,” kata Muslim Ibrahim.
Pernyataan ini ditimpali Cabup lainnya, Mahreje Wahab. “Wasit di Pilkada ini tidak adil dan ada indikasi menguntungkan salah satu kandidat. Kami menilai ada kongkalikong dalam Pilkada ini. Dan sampai saat ini belum ada kartu merah yang dikeluarkan,” kata Mahreje diamini Cabup Bazaruddin.
Menanggapi pernyataan ini, Ketua Panwas Pilkada, Yunadi HR kembali menegaskan jika pihaknya tidak memihak kepada kandidat manapun. “Kami tidak berpihak dan sejauh ini kami terus berupaya menyelesaikan laporan-laporan pelanggaran yang masuk. Dan jika mengarah ke pidana maka kami serahkan kepada pihak kepolisian,” kata Yunadi seraya menimpali jika ada upaya penghentian proses pemungutan suara maka itu sudah masuk ke ranah pidana.
Atas pernyataan ini, salah seorang anggota Tim Pemenangan Cabup/Cawabup Iklil Ilyas Leube/M. Ridwan, SPd, Arjua, menyatakan sangat khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika sejumlah masalah Pilkada tidak diselesaikan. “Jika ada yang dilantik sementara permasalah belum selesai, ini bagaimana?” tanya Arjua.
Menanggapi perdebatan tersebut, Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dicky Sondani SIK MH mengakui dari amatannya cukup banyak pelanggaran dalam tahapan Pilkada. Karenanya dia menganjurkan akan para kandidat yang merasa dirugikan dapat mengumpulkanbukti-bukti pelanggaran. “Yang berwenang memutuskan hasil Pilkada adalah Mahkamah Konstitusi,” tegas Kapolres.
Melihat perdebatan tidak kunjung berhenti, Pj Bupati Aceh Tengah, Ir Mohd Tanwier segera memutuskan untuk melanjutkan koordinasi di Pendopo Bupati Aceh Tengah, Senin (9/4) malam. “Saya undang bapak-bapak para kandidat, KIP, Panwas, Kapolres, Dandim untuk hadir di Pendopo malam ini,” kata Pj Bupati yang bernama akrab Baong ini. (Win Djanur/Red.03)
ALHAMDULILLAH ..KAMI BERHASIL MENANGKAP WARGA DI TPS 702 KALA KEMILI…..YANG APARAT DESSANYA MEMERINTAHKAN MENCOBLOS NO.10, MEREKA BERASAL DARI BANDUNG….JUMLAH MEREKA DIPERKIRAKAN 3000 TERSEBAR DI WIL ACEH TENGAH,…
NAMUN KITA PUAS KARENA KAPOLRES, PANWASLU, DANDIM, DAN KEJAKSAAN SUDAH HADIR UNTUK MELIHAT BUKTI YANG KAMI DAPATKAN…KINI SEDANG DIUSUT SEMUA OLEH KEPOLISIAN DAN 300 SUDAH DIMINTA KETERANGAN…
BODOH JIKA SUARA ANDA MAU DIBELI DENGAN UANG=ANDA TAK PUNYA HARGA DIRI..
KEBOBOBROKAN NO.10 AKAN TERKUAK SEMUA….DEMI KEBENARAN…
ITU FAKTA DAN REALITA DILAPANGAN…
ALHAMDULILLAH, KEBUSUKAN DAN KEBOROKAN NASRUDDIN TERBONGKAR,
ALLAH MAHA BESAR……………,MOHON KEPADA PENEGAK HUKUM UNTUK MEMPROSESNYA SAMPAI NYAWA TERAKHIR,KAMI SELALU MENDUKUNG
1. selo kin pernah Upes mera munyelesen kasus dak nyawa terakhir, sibetule dak ringit operasional meh
2. entimi suuzon mulo, ike betol pe salah kite mubahase ike nume siberkompeten (upes, KIP), ike salah makin dosa kite (fitnah)
3. mudah mudahen kite pas mumanang kasus ini ari kaca mata agama, nume agama si ipolitisasi karena pelitik urum nilet sebelas duebelas
Yang penting disikapi dengan hati yang dingin. sedingin kota takengon yang katanya serpihan tanah surga. damai itu indah, jabatan amanah, ukuwah lebih utama.