Banda Aceh – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Pemuda Mahasiswa Independen Gayo Lues kembali berunjukrasa di Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Senin (23/4). Mereka menuntut KIP segera mengumumkan hasil pemungutan suara di Kabupaten Gayo Lues.
Pengunjukrasa tiba di kantor KIP Aceh yang terletak di kompleks Gedung Arsip Aceh Lampineung sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka langsung menggelar orasi dan membentangkan spanduk putih sepanjang tiga meter di pintu masuk ke gedung utama kantor KIP.
“Kami meminta KIP segera menuntaskan masalah pilkada di Gayo Lues,” kata Khairul Muchtar, salah seorang pengunjuk rasa.
Menurutnya, kekisruhan yang terjadi di Gayo Lues menyebabkan berlarut-larutnya penyelesaian masalah sengketa pilkada di kabupaten tersebut. “Tindak tegas pelaku dan aktor tindakan anarkis dan kekerasan terkait pilkada di Gayo Lues,” ujarnya.
Ia juga meminta agar polisi memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat Gayo Lues usai pemilihan 9 April lalu.
Kantor KIP Gayo Lues dan lima kantor camat musnah dibakar dalam aksi kerusuhan memprotes hasil pilkada. Padahal, saat kerusuhan berlangsung, KIP Gayo Lues belum mengumumkan hasil pilkada, karena proses penghitungan surat suara masih di tingkat kecamatan.
Kamis lalu, sejumlah komisioner KIP Aceh dan Panwaslu turun ke Gayo Lues untuk mengumpulkan bukti dan fakta terkait pilkada di sana.
Koordinator Daerah Gayo Lues KIP Aceh Yarwin Adidharma yang menemui pengunjukrasa meminta mahasiswa dan seluruh masyarakat Gayo Lues untuk bersabar menunggu keputusan dari Provinsi.
“Kami sudah turun ke lokasi dan melihat langsung, serta mengumpulkan bukti dan data dari pelbagai kalangan. Besok pagi insyaAllah kami bersama dengan tim dari Panwaslu akan mengadakan rapat membahas temuan di Gayo Lues,” kata Yarwin di hadapan pengunjukrasa.
Yarwin menambahkan, setelah rapat dengan tim terpadu, KIP Aceh akan mengeluarkan rekomendasi untuk menuntaskan kekisruhan pilkada Gayo Lues. “Kita akan mengambil keputusan yang dapat diterima oleh semua kalangan di Gayo Lues. Jadi beri kami waktu untuk membahas lebih lanjut temuan kami di lapangan,” ujarnya.
Selama berada di Gayo Lues, tim KIP dan Panwas mengumpulkan informasi dan data dari pelbagai pihak di sana. Mereka bertemu dengan calon bupati, para penyelenggara, saksi, dan aparat kepolisian.
Dari laporan yang mereka terima, kata Yarwin, ada yang menyebutkan bahwa pilkada Gayo Lues penuh dengan kecurangan, ketidaknetralan penyelenggara, keterlibatan dan keberpihakan pegawai negeri sipil, kandidat yang bermain politik uang.
“Semua akan kami pelajari dan tindaklanjuti. Insya Allah akan ada rekomendasi untuk menuntaskan kasus pilkada Gayo Lues secepatnya,” kata Yarwin.
Aksi unjuk rasa berlangsung lebih kurang setengah jam. Setelah itu mereka membubarkan diri dengan tertib. (SP/Red.03).