Sebanyak tiga ekor sedang berpacu di race ekstra di line pacu lapangan HM Hasan Gayo Bebangka Aceh Tengah, Senin (21/2).
Di posisi terdepan adalah kuda dari Kabupaten Bener Meriah yang merupakan satu-satunya kuda ditunggangi joki nya dengan memakai pelana. Aturan atau tata tertib pacuan tahun ini memperbolehkan jika ada peserta yang ingin memakai pelana saat berpacu. Even tersebut diadakan dalam rangkaian memeriahkanĀ Hari Jadi Kute Takengen ke434 tahun 2011. Turut hadir sejumlah undangan dalam acara yang dibuka oleh Bupati Aceh Tengah, Ir. H Nasaruddin, MM tersebut diantaranya Bupati Bener Meriah, Ir Tagore Abubakar. Seorang Bakal Calon Bupati Aceh Tengah, Mahreje Wahab juga tampak duduk dibarisan depan panggung utama acara tersebut. Dalam gambar tampak tiga ekor sedang berpacu di race ekstra. Di posisi terdepan adalah kuda dari Kabupaten Bener Meriah. (aza)
Tradisional kok pake pelana,hahaha…ganti aja namanya dengan pacuan kuda tradisional nan modern
entah berapa tahun yang lalu, nama-nama orang pemilik kuda dari kampung angkop, ketol, kenawat, jamat dan kampong-kampong len, lengkap dengan peraman dan orang kampong itulah menjadi populer, dan kuda yang di adu juga namanya menarik : pernah ingat nggak dengan kede merbuk uten, telege pitu, orija setipa, dll. Tapi sekarang sipa yang yang bertanding dilapangan ? nasaruddin, jauhar ali, ibu dandim, ibu, ibu, ibu…. kamana sedah aman jekiah, aman mude jemat, aman seri banun, dan aman-aman yang lain.
sekarang muncul lagi pelana yang tidak dikenal dalam tradisi Gayo.
tidak boleh seharusnya karna. karna salah satu menariknya adalah berbedanya pacuan kuda tradisional memang tanpa Pelana dan Helm.jadi mungkin itu yg membedakannya dari Pacuan kuda yg ada di berbagai belahan Dunia.
Bahkan sewaktu masih di Arena pacuan Kuda Musara Alun -+ 15 tahun yg silan pernah Startnya juga dengan cara memasukkannya ke dalam Semacam Kamar Start tp memang nampaknya itu menciderai nilai orisinil pacuan kuda tradisional gayo.
jadi kami kembalilah ke aturan awal karna itu yg membuat kita Bereda [ unik ] dari bentuk olah raga berkuda yang ada ddi daerah lain.