SEKILASA tidak ada yang istimewa dari lelaki ini, kehidupannya di Gayo Lues yang tergolong cukup sederhana. Lebih banyak disibukkan dengan mengurus kebun yang dimilikinya di daerah Blang Sere, Kecamatan Blangkejeren. Tentu saja hal itu ia lakukan, semata demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Walaupun saat ini umurnya sudah tergolong tidak muda lagi, dirinya bisa dikatakan orang yang berjiwa sosial tinggi, terbukti dengan keseriusannya membina sejumlah lembaga ditempat tinggalnya. Maka tidak salah, sampai saat ini dia masih dipercayakan menjadi pemimpin dari sejumlah lembaga seperti LSM Tim Rehabilitasi Perusakan Ekosistem Leuser, Ketua Ikatan Seniman Gayo Lues, serta Ketua Tema Independent Pembebasan Tanah.
Namun siapa sangka, Darwinsyah atau lebih dikenal dengan nama Darwin Tengahna ini adalah salah satu musisi senior yang karyanya telah banyak membawa pengaruh besar terhadap perkembangan seni di daerah yang dijuluki “Negeri Seribu Bukit” itu.
Darwin Tengahna lahir di Kuala Simpang, 27 November 1960. Namun setelah Alm. Ayahnya selesai dalam pekerjaannya, pada umur tiga tahun, Darwin dibawa pindah ke kampung asal orang tuanya hingga masuk SD sampai SMP di Gayo Lues. Sedangkan untuk SMA, Darwin lebih memilih ke Aceh Tenggara yang saat itu cuma itu satu-satunya SMA berstatus Negeri.
Dilingkungannya sendiri, Darwin Tengahna dikenal sebagai seorang warga yang ramah. Begitu juga dengan Keluarganya dengan istrinya yang bernama Khawidita beserta ke 4 anaknya dianggap sebagai keluarga yang baik di tempat tinggalnya di kawasan Terminal Gayo Lues.
Darwin Tengahna adalah salah satu seniman asal Gayo Lues yang sudah mulai berkarya sejak dirinya duduk di bangku SMA Sekitar tahun 1979 yang pada saat itu Gayo Lues masih tergabung dalam Kabupaten Aceh Tenggara. Bersama rekan-rekannya Rahman Bur, Alm. Ujang Darpin, Iwan Kampung Jawa membentuk sebuah Band yang bernama Musara Band telah eksis sejak tahun 1983. Tidak hanya eksis di Aceh Tenggara saja, namun Darwin bersama rekan-rekannya telah melalang buana bersama bandnya sampai ke luar daerah Aceh Tenggara.
Sampai saat ini, Darwin Tengahna bersama teman-temannya sudah mengeluarkan lima buah album. Banyak sekali dari lagu mereka yang sampai sekarang menjadi lagu favorit masyarakat di Gayo Lues.
Sampai saat ini, Darwin Tengahna tidak pernah berhenti untuk berkarya. Sebagai imformasi, dalam waktu dekat ini dirinya akan kembali mengeluarkan Album solonya dengan 10 jumlah lagu terbaru. Maka wajar saja, jika diajak bercerita tentang masa depan seni Gayo Lues, dirinya tidak sungkan-sungkan untuk membagi pengalaman yang dia miliki.
Semoga Darwin Tengahna dan Tokoh-tokoh Seniman lain yang berpengaruh di Gayo Lues yang saat ini sudah banyak dilupakan bisa lebih dikenal lagi. Sehingga perjuangan mereka dalam membangun seni musik di Gayo Lues tidak hilang dan bisa menjadi salah satu motivasi bagi anak-anak Gayo Lues dalam berkarya.(Supri Ariu)