Banda Aceh | Lintas Gayo – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh akhir tahun ini memprogramkan Kajian Perlindungan Ekspresi Keragaman Budaya yang berisi 10 judul Penelitian dan Inventarisasi Perlindungan.
Diantara ke-10 judul tersebut, 2 diantaranya berkaitan dengan Gayo yakni Kopi dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Gayo dan Bines Tradisi Berkesenian pada Masyarakat Gayo.
Selain kedua judul tersebut, 3 diantaranya berjudul Rabbani Wahid : Bentuk Seni Islam di Aceh, Tradisi Berpantun pada Masyarakat Tamiang terakhir berjudul Akultrasi Budaya Aceh pada Masyarakat Jawa di Langsa. Sementara 5 judul lainnya dilakukan di Sumatera Utara.
Dalam rapat persiapan penelitian yang dipimpin kepala BPNB Banda Aceh, Djuniat,S.Sos serta dihadiri sejumlah tokoh akademisi, budayawan dan wartawan, di Banda Aceh, Selasa 9 Oktober 2012 dijelaskan jika dana kegiatan tersebut bersumber dari APBN Perubahan 2012 dengan 2 wilayah kegiatan, Aceh dan Sumatera Utara.
Djuniat berharap penelitian dan inventarisasi tersebut memperhatikan kearifan lokal dan bisa menjadi rujukan bagi pendidikan hingga ke tingkat dasar.
“Walau waktunya sangat singkat, tidak lebih dari 2 bulan, kami berharap anggota tim bisa bekerja dengan maksimal,” pinta Djuniat dihadapan para undangan tersebut.
Diantara undangan, tampak hadir Budayawan Prof. Dr. Rusydi Ali Muhammad, Dosen IAIN ar-Raniry Banda Aceh Prof. Dr. Misri A. Muchsin, Drs. Jamhuri, wartawan serta sejumlah staf BPNB Banda Aceh. (Khalis)