
Lintas Gayo | Banda Aceh – Budayawan Gayo Salman Yoga mengatakan mencuatnya isu Reje Linge setidaknya mempunyai peranan penting. Diantaranya berhasil meyakinkan siapa saja bahwa Reje Linge itu bukan dongeng atau legenda.
“Kontroversi menyangkut Reje Linge ini juga mampu menjadi penyambung silaturrahmi yang telah lama terputus antara keluarga Reje Linge itu sendiri,” ujar Salman Yoga pada diskusi panel yang diadakan oleh Mahasiswa Peduli Sejarah Gayo (Mapesga) di PT. Cafee Ulee Kareng, Selasa (12/2/2013) malam.
Menurut Direktur Gayo Institute ini, sejarah Gayo telah lama ditimbun dan bahkan dihapuskan bahkan kitapun tidak pernah tahu. Penemuan artefak beberapa waktu lalu di Linge merupakan bukti real bahwa Reje Linge pernah ada dan bukan dongeng pengantar tidur.
“Keledai yang baik adalah keledai yang tahu dimana lubang yang pernah dia terjatuh. Maka diperlukan eksistensi kita untuk menyambung anak tangga sejarah yang terputus,” ungkapnya.(Zuhra Ruhmi/red.04)