Puisi Kopi Hamdani Chamsyah

Meneguk Cerita Negeri Kopi

Siapa  tidak mengenal  negeri ini?

Negeri seribuan gelas berjejer sepanjang jalan

Aroma negeri seribu  kopi

 

Tak ada cerita yang mesti kau dengar, wahai

Bibir kering tanpa pembasah

Bukan jibilah dan bukan  lagenda

Cerita akan terbuka kalanya

Sedu di kopi nikmat dinanti

 

Teguklah negeri  kami

Teguk cerita segelas kopi

Jambo Kupi Apa Kaoy, 27 Oktober 2012

 

Seperti Aromanya

Aduk aduk

Wanginya semakin wangi

Biji biji dari tanah alami telah tersaji

Tusuk hidung

 

Teguk meneguk

Seperti aroma tercium

Juga rasa tercicip

Biji biji bukan biji lagi

Duhai, kopi

Rawa Sakti, 22 Oktober 2012

 

Izinkan Aku Menegukmu

Izinkan aku meneguk pekatmu, wahai

Untuk sekian kalinya

Hujan guyur adalah dingin samar

Menegukmu adalah hangat nyata

Maka, izinkan aku menegukmu untuk sekian kalinya

Bandar Kupi, 30 Oktober 2012

 

Biarkan Kami Meneguk Pekat

Biarkan pekat terus mengikat negeri ini

Dari pada merah terus mengalir dari tubuh kami

 

Adalah tawa yang bernada dalam adukan gelas gelas

Bukan lagi tangis yang menghias

Pada setiap letupan darah alir

 

Biarkan kami terus meneguk pekat alam sendiri

Bukan hasil curian pada setiap nikmat yang kami cicipi

Dari pada terus meraung dalam luka berbilang tahun

Tanpa ujung dera setiap kampung

 

Biarkan kami menikmati pekat ini

Denting gelas dan canda tawa

Bukan kehilangan celaka

Bukan  ketakutan ke arah

Bandar Kupi, 30 Oktober 2012

Hamdani Chamsyah
Hamdani Chamsyah

Hamdani Chamsyah lahir pada tanggal 20 Juli 1990, alumni SD Negeri Bhineh Krueng, SMP dan SMA Negeri 1 Tangan-Tangan, Aceh Barat Daya. Mahasiswa Gemasastrin FKIP Unsyiah, aktif di Komunitas Jeuneurob dan Teater Rumput. Beberapa puisinya pernah di muat di Koran-koran yang ada di Aceh dan juga media Online. Puisinya juga masuk nominasi pada lomba cipta Puisi “Amarah” Surabaya dan puisinya juga termasuk 10 puisi terbaik pada lomba “Puisi Cinta”.

Puisi Hamdani Chamsyah telah lulus seleksi tahap pertama dan dinyatakan berhak menjadi nominator karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi “Secangkir Kopi”  terbitan The Gayo Institute (TGI) dengan editor Fikar W Eda dan Salman Yoga S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.