Joe Samalanga: Pemda Harus Mengapresiasi Seniman Hebat di Gayo

Konser musik mengenang AR Moese di area terminal Takengon, 2007 silam. (doc. Jauhari Samalanga)
Konser musik mengenang AR Moese di area terminal Takengon, 2007 silam. (doc. Jauhari Samalanga)

Banda Aceh | Lintas Gayo – Pegiat seni Aceh dan Gayo Jauhari Samalanga meminta kepada Pemerintah Aceh Tengah agar memperbanyak kegiatan-kegiatan seni yang sifatnya mengapresiasi, termasuk mengapresiasi seniman Gayo yang telah tiada. Langkah ini penting untuk mengingat kembali karya-karya mereka yang sampai sekarang masih bergema.

“Mengapresiasi seniman itu penting, agar seniman hebat bukan cuma milik keluarga saja, tetapi milik seluruh masyarakat Gayo,” kata Jauhari Samalanga ketika dihubungi Lintas Gayo di Banda Aceh, senin (1/4/2013).

Seniman-seniman seperti AR Moese, Mustafa AK, Daman, To’et, Gecik Tue Mongal, Ivan Wy dan lain-lain adalah seniman hebat yang patut di kenang, sehingga harus ada gerakan untuk itu.

“Kalau selama ini seniman dianggap hanya milik keluarga, sekarang pemahaman itu harus diganti, bahwa seniman besar milik masyarakat. Bagaimana mungkin karyanya dikenang apabila tidak diberitahu pada generasi berikutnya. Jadi harus dipahami, pengkarya itu adalah milik masyarakat, dan tentu harus dipahami pula oleh keluarga,” katanya.

Jauhari Samalanga merupakan sosok yang pernah menggelar “Malam Mengenang Komponis AR Moese” di Area terminal Takengon tahun 2006, yang diikuti beberapa kelompok band dari Gayo, termasuk diisi oleh anak asuh Almarhum Ar Moese.

“Kedepan perbanyak apresiasi itu,” kata Jauhari Samalanga.(LG003)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.