Perjalanan
Menyusuri jalan dalam lorong yang tak bertepi
Namun yang ada hanya senyap menerjang
Sementara dentingan asa yang pernah kau patri
Tak lagi membekas dalam sukmaku
Karena semuanya telah tenggelam oleh alunan sepi
Saat engkau meninggalkannya dalam balutan hening
Yang kini mulai menggerogoti jiwaku
Cinta Hakiki
Katamu semuanya indah bila dengan cinta
Tapi nyatanya sekarang engkau mulai mengoceh
Oceh tentang cinta yang muram!
Oceh tentang cinta yang redup!
Oceh tentang cinta yang absurd!
Oceh tentang cinta yang nelangsa!
Karena itu mari kembali mereguk cinta hakiki
Dalam cinta yang teduh dan abadi Sang Khalik
Hanif
Jiwamu kian kerontang dalam petualangan yang tak berujung
Namun engkau masih juga memburunya dengan penuh nafsu
Marilah pulang ke tempat asal
Sembari mengajak hati bertafakur
Dalam sujud yang panjang dan khusyu
Tuhan, kami kembali kehariban-MU
Dengan penuh ketundukkan sebagai insan yang hanif
Takengen, 31 Agustus 2013