PERADABAN BATU
aku
disibukkan peradaban
batu. Sejarah sengaja
dihilangkan.
aku
digundahkan peradaban
batu. Menjejal peristiwa
di ujung senja.
aku
dirisaukan peradaban
batu. Melukis hati
bersama kabut
mengurung
jiwa
ah!
–Rumah kontrakan, Padangpanjang, 3 Juli 2013-
SURAT: CATATAN MERAH PUTIH
merah
putih mengirim keluh
kesah bersama darah. Terkepung
kabut sepi tersimpan di lipatan
benak. Langit redup-sunyi dinginkan
jiwa.
–Padangpanjang, 2013-
CINTA
sebesar
apapun luka membanjiri hati
obati saja dengan cinta.
sebesar
apapun api membara
padamkan saja dengan cinta.
sebesar
apapun kecewa merajai kabu
sembuhkan saja dengan cinta.
Ah!
–Padangpanjang, 2013-
KERAJAAN SUNYI
aku
berkaca pada gigil
pulang-pergi menjenguk negeri
bulan diperkosa penyamun
berujung kematian.
aku
bercermin pada kabut
pergi-pulang menjenguk mukim
ziarahi makam seluas samudera
di gerus air raya. Luka
mengental.
aku
membaca baying di koyak
sepi. Menghitung ombak dimataMU
taburkan wangi mawar di kalbu
menyusup membelai pucuk rambut.
aku sunyi dalam keramaian, ah!
–Padangpanjang, April 2013-
PELAJARAN
bersahabatlah
dengan angin biar tahu gigilnya.
bersahabatlah
dengan gerimis biar tahu renyainya.
bersahabatlah
dengan hujan biar tahu kuyupnya.
bersahabatlah
dengan mentari biar tahu teriknya.
: merawat jiwa dengan rindu dan cinta, ah!
–Denpasar, 2013-
MEMBACA
membaca
gempa Aceh 6, 2 Skala Richter
merasakan gigau berdebur di jiwa
antara tanah Gayo-Aceh Raya
semoga tak ada yang tercerai
berai.
membaca
gempa Aceh. Aku
hanya mampu kirimkan zikir dan doa
(melaporkan resah mengunci jiwa, ah!)
-Padangpanjang, 2 Juli 2013-
Sulaiman Juned.Lahir di Gampong (desa) kecil Usi Dayah Kecamatan Mutiara Kab Pidie, Nangroe Aceh Darussalam, 12 Mei 1965. Kini memiliki istri dan seorang putra laki-laki. Menetap di Padangpanjang, menekuni pekerjaan sebagai seniman dan dosen diberbagai perguruan tinggi negeri dan swasta. Karya puisi, cerpen, esai, drama, reportase budaya, artikel, kolom di muat di berbagai media. Antologi puisi tunggal berjudul ‘Riwayat’ mendapat Juara III dalam Lomba Penulisan buku pengayaan sastra tingkat nasional pada Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Nasional (2007). Puisi-puisinya juga terkumpul dalam 30-an antologi bersama. Aktif dalam dunia teater dan telah memainkan 250 naskah selain juga sebagai aktor. Karya terakhirnya terangkum dalam buku Antologi Puisi PASA (The Gayo Institute/TGI, 2011)