Takengen|LintasGayo. Pemerintah Aceh Tengah melalui Dinas Kabudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga akan menggelar pameran Foto Gempa di ajang Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 yang digelar pada 20-29 September 2013 mendatang.
Direncanakan foto yang dipamerkan merupakan hasil seluruh fotografer Aceh dan luar Aceh sesuai tema pameran, yang terlebih dahulu melalui tahap kurasi oleh kurator foto yang ditunjuk oleh Disbudparpora.
Informasi yang dihimpun LintasGayo.com, bahwa ada anggaran puluhan juta untuk 100 (seratus) frame yang dipamerkan bagi fotografer. Namun hal tersebut tidak menjadi nyata, sehingga adanya tudingan terhadap Disbudparpora mengambil keuntungan dari kegiatan tersebut.
Dimana dana tersebut akan diberikan kepada pihak ketiga, dikabarkan juga akan ada kerjasama dengan pihak Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh selaku panitia bersama Disbudparpora, yang kemudian dibatalkan. Namun tidak terlaksananya kerjasama dengan PFI, kontribusi bagi fotografer yang karyanya terpilih juga tidak disediakan.
Berdasarkan pemberitaan media, saat ini, bahwa Disbudparpora tidak memberikan kontribusi apapun kepada fotografer yang foto terpilih setelah tahap kurasi namun akan memberikan sertifikat.
Kadis Budparpora, Nasaruddin saat dikonfirmasi adanya tudingan itu tidak memberikan tanggapan. “Bicara saja sama panitianya,” kata Nasaruddin, singkat saat dihubungi via celullar dan menyerahkan kepada ketua panitia, Selasa (3/9/2013).
Pihak panitia yang juga dimintai tanggapan, juga memberitahukan bahwa tidak mengetahui prihal kerjasama yang akan dilakukan dengan PFI Aceh dengan adanya besaran dana yang disiapkan. Disebutkannya bahwa panitia hanya mengumpulkan foto, sedangkan teknis merupakan bidang Kabid Kebudayaan.
Sementara Kepala Bidang (kabid) Kebudayaan, menyatakan kerjasama yang seharusnya dilakukan bersama PFI Aceh hanya lisan. Bahwa di lapangan dengan pihak PFI (Budi Fatria, sekretaris PFI Aceh-red), belum menyampaikan keputusan, dan akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Budparpora. “Kata Kadis kalau ada yang di daerah, yang daerah saja,” terang Kabid Kebudayaan, Thalib, Senin (3/9/2013).
Terkait adanya kontribusi bagi fotografer yang hasil karyanya dipamerkan kabid engan berkomentar. “Gini aja, kalau itu nanti saya jawab,” pungkas Thalib.
Pihak Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh membenarkan adanya komunikasi atas pelaksanaan pameran foto yang akan dilakukan pihak pemkab Aceh Tengah dalam ajang PKA ke-6. Namun PFI Aceh, batal selaku panitia dengan sejumlah perjanjian anggaran dari Disbudparpora Aceh Tengah.
Diakui PFI Aceh bahwa rencana tersebut sebelumnya masih dilakukan komunikasi lisan dan tidak ada kontrak hitam di atas putih. “Mungkin kami kalah lobi aja. Ada pihak lain yang sudah kerjasama (menyebutkan nama-red), sehingga PFI tidak akan terlibat dalam kegiatan itu,” kata Budi Fatria, sekretaris PFI Aceh saat dikonformasi via selullar, Selasa (3/9/2013).
Informasi lain dihimpun TanohGayo bahwa pihak PFI akan meminta anggotanya untuk mengembalikan kartu keanggotaan PFI bila ada yang terlibat dalam kegiatan tersebut. “Bahwa anggota PFI se-Aceh tidak akan terlibat (ambil bagian-red) dalam kegiatan tersebut,” pungkas Budi Fatria. (TG/LG12)