Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
Pemimpin adalah amanah, pemimpin merupakan suatu tugas yang sangat berat. Sebagaimana kata Imam Al-ghazalai bahwa “yang paling berat didunia ini adalah memegang amanah”. Tapi para politikus di Indonesia ini dengan enteng dan mudahnya ingin menjadi pemimpin, dengan dana yang melimpah dan popularitas melalui partai menjadikan dia sebagai sosok yang terkenal diseluruh Indonesia dan ingin sekali meraih menjadi pemimpin walaupun pada akhirnya dia terjerat kasus korupsi, tidak amanah dan sering kali menyengsarakan rakyat.
Di saat rakyat Indonesia masih banyak dilanda kemiskinan dan para pemimpin hanya duduk-duduk dikursi goyang yang empuk tanpa memikirkan kondisi rakyatnya yang hanya mereka pikirkan adalah bagaimana memenangkan pemilu 2014.
Ketika para pemimpin di Indonesia ini sibuk dengan partainya maka muncullah sosok pemimpin yang mempunyai jiwa merakyat dia tidak ganteng dan tidak juga terlihat seperti para pejabat lain yang memakai pakaian Mahal tapi dia seorang sederhana dan juga bersahaja penuh guyonan Intelektual bersama wartawan-wartawan yang meliput beliau. Dia sering kali melihat rakyatnya dengan langsung tanpa ada perantara dan dikenal dengan istilah “Blusukan”, dengan blusukan-blusukan tersebut beliau menjadi seorang pemimpin yang banyak disukai oleh masyarakat, dia menjadi pemimpin idaman masyarakat bahkan dia berbaur dengan seluruh kalangan. Hanya saja blusukan-blusukan beliau dikritik oleh orang-orang pintar di Indonesia, ada yang mengatakan beliau melakukan hanya pencitraan, anggaran blusukan beliau memakan uang yang cukup banyak serta ada yang mengatakan bahwa birokrasi pemerintahan yang beliau pimpin rusak, mereka-mereka itu hanya omong kosong doang yang tidak senang dengan keberhasilan yang telah diraihnya, mengurus Ibu Kota Jakarta tidak mudah tapi sedikit demi sedikit telah menumbuhkan warna dari sebelumnya.
Di saat panggung politik penuh dengan kepalsuan dan janji manis dengan rakyat, Indonesia melahirkan sosok pemimpin yang disenangi masyarakat, pemimpin idaman masyarakkat Jakarta dan mungkin suatu saat nanti menjadi pemimpin Indonesia…. Itulah Joko Widodo atau “JOKOWI” nama singkatnya yang populer.
Jokowi terus di kritik dengan blusukan-blusukannya tapi jokowi tidak ambil pusing dengan kritikan tersebut dan dia membalas dengan kritikan tersebut dengan senyuman khasnya karena yang dia pikirkan adalah rakyat yang dipimpinnya bukan para para pengkritik tersebut. Sebagaimana Mantan Presiden Amerika, Abraham Lincoln mengatakan: “saya tidak pernah membaca surat-surat cercaan yang ditujukan kepada saya, tidak pernah membuka amplopnya, apalagi membalasnya, karena kalau saya hanya sibuk mengurusi semua itu saya kehabisan waktu untuk berbuat demi rakyatku”.
Jokowi telah menunjukkan kinerjanya dengan baik yang peduli dengan rakyat, tapi sebagai manusia ada kekurangannya dan itulah bagi kita untuk mendorongnya biar lebih baik lagi bukan mengkritik yang telah baik dikerjakan dan bekerja untuk rakyat lebih baik lagi. Pemimpin seperti apa lagi yang di butuhkan bangsa Indonesia ini ???
Pemimpin koruprot sudah banyak, pemimpin janji-janji manis saat kampanye tidak bisa dihitung lagi karena sudah terlalu banyak dan pemimpin yang amanah, adil dan memikirkan kehidupan rakyatnya masih sedikit, itulah semoga JOKOWI sukses menjadi pemimpin sebagai Pemimpin Idaman Masyarakat Indonesia…
So, Pemimpin yang ada di GAYO bagaimana ???
*Penulis: Kompasianer Dan Kolumnis LintasGayo.com