Oleh: Muchtarudin*
Sebenarnya saya tidak tertarik menanggapi isu murahan seperti ini yang dilakukan oleh pejabat penyelenggara Negara oknum anggota DPRK Bener Meriah. Akan tetapi karena judul beritanya tendensius berisi Fitnah Durjana yang berisi berita bohong serta sangat berbahaya seperti dijelaskan dalam QS (49):6 “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. Dan QS (2):191 ….dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan,… Sekiranya berita yang diterima belum diketahui kebenarannya, jangan kita membicarakan atau menyebarkannya. Rasulullah bersabda: “Seseorang hamba yang membicarakan sesuatu yang belum jelas baginya (hakikat dan akibatnya) akan dilempar ke neraka sejauh antara timur dan barat”. – (Hadis Riwayat Muslim).
Berita tersebut dirilis oleh Lintas Gayo, Rabu (23/10/2013), dan untuk menjaga nama baik Bupati Bener Meriah yang ikut terserempet, maka dipandang sangat perlu untuk membuat klarifikasi sebagai bantahan sbb.
- Berita bahwa saya melakukan upaya penyuapan agar lulus menjadi komisioner KIP adalah Fitnah Durjana, tidak benar.
- Statemen bahwa saya pernah menawarkan uang kepada Riduansyah, pukul 11. 00 WIB, adalah Fitnah Terkutuk, tidak betul, satu juta persen bohong.
- Pernyataan bahwa saya adalah orang titipan Bupati adalah tidak benar, sesat dan menyesatkan. Seandainya saya titipan Bupati untuk apa saya susah-susah menyuap Riduansyah?… akh?
- Terkait domisili : saya lahir di Bale Atu, Bener Meriah, setelah selesai SMA tahun 1982 melanjutkan dan merantau ke beberapa daerah kemudian tahun 2006 kembali ke Bener Meriah, terdaftar sebagai penduduk Bener Meriah, ikut pemilu legislative tahun 2009, ikut pemilukada tahun 2011 dan terdaftar dalam DPT pemilu legislative tahun 2014.
Sdr. Ridunsyah adalah sahabat baik saya, kami berkenalan di Jakarta tahun 2009 saat itu dia sedang mempersiapkan berkas tututan perkara ke MK, saya dan teman-teman (Bang Ray Iskandar dan Basri Arita) dengan setia membantu sampai selesai, dia pula yang meminta saya turun ke Bener Meriah untuk menjadi anggota KIP turut serta membangun kampung, saat saya wawancara (fit and proper test) di komisi A dengan dia, ternyata dia mengulas balik pertemuan empat tahun silam, saya diperlakukan selayaknya seorang sahabat lama yang baru bertemu kembali.
Saya masih menghargai nilai suatu persahabatan itu lebih dari segala-galanya, untuk itu saya minta Riduansyah untuk menarik kembali pernyataannya . Supaya dia segera Bertobat kepada Tuhan, pintu tobat masih terbuka lebar, insya Allah. (PR/LG)
* (Ketua Umum LSM GEMPAR, gempar_lsm@ymail.com)
Berita Terkait: