Jakarta | Lintas Gayo – Pemilihan Legeslatif 09 April lalu telah memberi kesempatan kepada semua kalangan untuk mencalonkan dirinya sebagai Wakil Rakyat, tak terkecuali Kalangan Seniman. Rafli, Salah satu Seniman Asal Aceh juga tak luput dari kesediaannya menawarkan diri sebagai calon DPD RI Priode 2014-2019.
Keputusan Pleno KIP Aceh yang memutuskan Rafli, salah satu Calon DPD RI yang lolos Ke Senayan sebagaimana yang diberitakan oleh banyak media memberi warna berbeda, yakni Seniman tahun ini punya ruang dan waktu untuk bicara Aspirasi di Senayan untuk Aceh.
Wakil Sekretaris Bidang Otonomi Daerah dan Ketahanan Sosial PBHMI menyampaikan, Terpilihnya Rafli Kande menjadi Anggota DPD RI merupakan Apresiasi luar biasa. Sudah saatnya Seniman Aceh Bicara di Senayan sebagai perwakilan Rakyat Aceh. Dengan terpilihnya Rafli sebagai Anggota DPD RI dari kalangan Seniman, ini merupakan langkah awal untuk lainnya untuk menapaki hal yang baru. Seniman tidak harus monoton dalam berbuat, tidak hanya harus lewat karya semata. Saat ini seniman juga harus mampu mengambil kebijakan dengan mengambil kesempatan, dimana sebelumnya seniman juga sudah sering berbicara lantang melalui karya-karyanya. Banyak hak-hak seniman yang sebenarnya telah diatur oleh Undang-undang disewengkan oleh oknum karena seniman tidak semua mengenal politik “Pungkas Ichsan yang juga Pematung”.
Umumnya kebijakan tentang Seni di Indonesia diputuskan oleh orang yang tidak mengerti seni sehingga Seniman kehilangan peran dengan deskriminasi yang terjadi. Selain berkarya, Seniman juga harus mampu berpolitik meski tidak berpolitik. Realititas Fadli Zon yang merupakan Kurator dan Penyair saja Berpolitik “Tegas Ichsan”
Hendrik S.Sos, Anggota Panwaslu Kota Padangpanjang juga angkat bicara, Dalam pesan singkatnya Hendrik menyampaikan, Terpilihnya Rafli Kande merupakan Apresiasi atas keterwakilan Putra terbaik Pesisir Barat Selatan Aceh yang cenderung sebelumnya belum mendapat kesempatan untuk bicara Rakyat apalagi di Senayan. Kedepan, akan banyak Putra Putri Aceh yang akan melanjutkan jejak memperjuangkan Rakyat aceh dengan cara santun daripada intimidatif seperti yang terjadi beberapa waktu belakangan “tegas Hendrik yang juga merupakan Putra Aceh Selatan”.
Segala Kebijakan DPD RI, DPR RI dan pemerintah atas perannya, tentu akan tetap dikawal bersama-sama. Keputusan yang mencidrai Rakyat tetap harus ditindak. Kita punya seribu cara untuk berbuat atas nama Rakyat tanpa di gaji “Tegas Ichsan saat ditemui di kantornya.” (Release)