Takengen | Leuser Antara- Sesosok bayi mungil “dibuang” oleh orangtuanya di salah satu rumah warga di Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, (Sabtu 3/5/2014). Sekira pukul 03.00 WIB, Setelah ditemukan, bayi tersebut diantar warga ke RSU Datu Beru, Takengon untuk perawatan lebih lanjut. Namun hingga kini, belum diketahui siapa orang tua bayi malang yang tega membuang anaknya sendiri.
Bayi yang diperkirakan baru berumur seminggu itu, dengan cirri-ciri kulit sawo matang diletakkan orang tuannya didepan pintu rumah salah seorang warga Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan. Diduga, orang tua bayi tersebut, sengaja meletakkan anaknya didepan rumah warga, ketika semua masyarakat sedang tertidur lelap.
Sosok bayi mungil itu, ditemukan di teras rumah milik Saumi, di Kampung Paya Tumpi, diketahui ada seorang bayi, ketika pemilik rumah mendengar ada tangisan bayi di tengah malam. Namun, awalnya pemilik rumah tidak curiga jika tangisan tersebut, adalah sesosok bayi perempuan yang diletakkan di depan pintu.
“Saya menduga, tangisan tersebut, merupakan suara kucing yang sedang berkelahi. Karena, sering terdengar suara kucing di depan rumah saya,” kata Saumi ketika ditanyai wartawan Sabtu sore.
Karena penasaran dengan suara tangisan yang kunjung berhenti, sebut Saumi, ia bersama suaminya yang ketika itu, terbangun dari tidur mencoba memastikan suara tangisan tersebut. Setelah dicari tahu asal tangisan itu, ternyata sesosok bayi dibalut dengan kain seadanya diletakan di depan pintu.
“Saat kami temukan bayi ini sekitar jam 3 pagi dan sempat kami beri susu agar tidak menangis. Baru jam 6 tadi pagi, kami laporkan ke Polsek Kebayakan. Dan akhirnya bayi ini, dibawa ke RSU Datu Beru untuk dirawat,” katanya.
Kini bayi malang tersebut, dirawat di ruang NICU RSU Datu Beru, Takengon. Bayi tidak berdosa itu, memiliki bobot berat sekitar 2,5 kg dan panjang sekitar 49 sentimeter. Untuk mengungkap orang tua yang tega membuang bayi mungil tersebut, pihak kepolisian setempat, sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, Direktur RSU Datu Beru, Takengon, dr Hardi Yanis, kepada wartawan Sabtu via seluler mengatakan, kondisi bayi yang ditemukan di salah satu rumah warga di Kampung Paya Tumpi, saat ini dirawat di ruang NICU rumah sakit setempat.
“Kondisinya bayi dalam keadaan sehat, hanya saja untuk sementara dirawat di ruang NICU sampai ada perkembangan selanjutnya. Diperkirakan usia bayi sudah lebih seminggu karena tali pusatnya sudah putus,” ujar Hardi Yanis. (Darno/Leuser Antara)