Joki yang jatuh dan harus mendapatkan perawatan medis, bukanlah hal baru sejarah di arena pacuan kuda tradisionil Gayo. Bahkan ada joki yang sudah jatuh memaksakan diri bangun dan melanjutkan menunggangi kuda pacuannya.
Pemandangan itu disaksisakan media ini, Rabu (20/08/2014) sore. Sebelumnya kuda ini tidak mau berlari, ditarik, dilecuti dan dipukuli, juga berat berlari “lagu kona sebengang”. Setelah dipaksa ahkhir berlari mengejar kuda yang sudah diluan berlalu.
Ronde pertama sukses, memasuki ronde kedua sang joki jatuh, dan berusaha dinaikkan lagi untuk berpacu, sampai digaris finis dan meriah urutan kedua, akhirnya sang joki tumbang, terpaksa digotong keluar lane. Akhirnya dimasukkan dalam ambulan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Pemandang lainnya, bukan hanya lelaki yang nekat di lane pacuan, namun kaum hawa juga ikut-ikutan. Saat kuda berlari, saat kuda mendekat terdengar histeris kaum hawa menyelematkan diri. Pemandangan berdiri dihadapan kuda yang sedang berlari hampir setiap hari disaksikan, bahkan remaja tanggung juga ikut-ikutan dalam lane.
Joki yang memenangkan pertandingan “kebagian” rejeki, mendapat sawer dari pecandu kuda. Bahkan anak-anak yang menang taruhan ikut memberikan sawer, bukan hanya orang dewasa. Pemandangan itu sudah menjadi kebiasaan, sulit dihilangkan pacuan kuda dengan pertaruhan.
Sulit juga dihilangkan kebiasan beramai-ramai masuk dalam lane pacuan. Tidak memperhitungkan resiko, bahkan Lintas Gayo sempat melihat seorang bapak menarik paksa istrinya dan berlari keluar dari lane, menghindari kuda yang sudah dekat dengannya.
Seperti menjadi kebanggaan melihat kuda di lane pacuan saat kuda berlari dan tawar menawar berapa taruhan, bagi mereka yang mempunyai hobi bertaruh kuda.
Selain itu, menurut beberapa sumber, pacu kuda juga ajang pertarungan dowa. Masih ada magic dalam arena ini. Hampir semua pemilik kuda, selain melatih kemampuan skil kudanya, juga menyiapkan kekuatan lain, berupa dowa.
Ada pemilik kuda yang mengakui kepada media ini, kalau tidak ada kekuatan magic, pernah kudanya rusak. “turah iniren”, katanya.
Buktinya bisa dilihat, mengapa ada kuda yang sudah piawai dan sering dilatih, tidak mau berlari, seperti takut ada sesuatu di depannya. Kuda yang ditunggangi joki jatuh tadi misalnya, dipaksa ramai-ramaipun tidak mau berlari, sebut seorang pemilik kuda yang enggan namanya ditulis. (Iqoni RS)