Banda Aceh| Lintas Gayo – Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Aceh berhasil melakukan operasi Caesar untuk proses kelahiran bayi kembar tiga. Kelahiran bayi kembar tiga merupakan kali pertama ditangani oleh RSIA, Rabu (20/8/2014).
Direktur RSIA, Drg Erni Ramayani MPH, didampingi Kasub bag Humas RSIA, Rahimana MS menjelaskan, ketiga bayi dari pasangan Nasrullah (29) dan Ernita (30) tersebut saat ini masih dalam perawatan intensif.
“Ketiga bayi tersebut merupakan anak pertama atau kelahiran pertama dari pasangan asal Gampong Ketapang Kecamatan Delima Kabupaten Pidie. Saat ini ketiga bayi mungil tersebut masih berada di ruang NICU untuk mendapatkan perawatan intensif,” terang Drg Erni.
Sementara itu, Nasrullah sang Ayah menjelaskan, dirinya dan sang istri tidak menyangka ketiga buah hatinya akan lahir di Banda Aceh, karena usia kehamilan sang istri masih 34 minggu dan tujuan awal mereka datang ke ibu kota provinsi Aceh ini adalah untuk bersilaturrahmi dengan keluarga.
“Tujuan kami ke Banda Aceh hanya untuk silaturrahmi dengan keluarga. Namun karena kebetulan sedang berada disini, kami ingin merasakan fasilitas dan pelayanan di RSIA. Saat kami periksa, dr Yusra menyarankan agar istri saya dirawat intensif disini dan jangan dibawa pulang lagi,” terang Nasrullah.
Nasrullah juga menjelaskan pihak keluarga sudah mengetahui bahwa sang istri mengandung tiga jabang bayi sejak usia kehamilan Ernita berusia lima bulan.
“Kami dan keluarga besar sudah mengetahui karena saat usia kandungan istri saya berusia lima kami sudah melakukan USG. Namun untuk jenis kelamin memang kami belum mengetahui pasti.”
Saat ditanya tentang nama untuk ketiga buah hatinya, Nasrullah mengatakan masih belum memiliki calon nama untuk ketiga buah hatinya tersebut. “Alhamdulillah ketiga bayi kami lahir dalam kondidi sehat, untuk nama belum ada karena lahirnya mendadak,” ujar Nasrullah.
Sementara itu, Drg Erni menjelaskan, kelahiran dengan proses caesar tersebut, tim dokter dipimpin oleh dr Yusra Sp Og dan dr Darni Farnianti Sp A, serta didampingi oleh beberapa perawat NICU (Neonatal Intensif Care Unit/ruang perawatan bayi intensif-red).
Drg Erni juga menambahkan, untuk kelahiran kembar tiga, kondisi ketiga bayi yang lahir tepat pukul 14:00 WIB siang ini (201/8) tersebut masuk dalam kategori normal.
“Bayi pertama, saat dilahirkan memiliki berat 1.730 gram dengan panjang 40 cm, berjenis kelamin laki-laki, bayi kedua beratnya 1.640 gram dengan panjang 38 cm, berjenis kelamin perempuan dan bayi ketiga beratnya itu1.570 gram dengan panjang 38 cm dan berjenis kelamin laki-laki.”
Terobosan dan fasilitas baru di RSIA
Rahimana MS selaku Kasub bag Humas RSIA menjelaskan, sebenarnya saat ini rumah sakit yang khusus melayani kaum ibu dan ank-anak tersebut sudah membuat inovasi baru terkait dengan proses pembuatan akte kelahiran langsung di RSIA.
“Jika semua syarat dan data lengkap, maka proses pembuatan akte kelahiran bias kita layani disini. Untuk itu dalam kesempatan ini kami menghimbau kepada para pasien melahirkan di RSIA dan seluruh masyarakat Aceh agar melengkapi syarat dan ketentuan yang ada agar bias kami bantu proses pembuatan Akte Kelahirannya,” himbau Rahimana.
Lebih lanjut, Rahimana didampingi Drg Erni, menjelaskan, selama tahun 2014 ini RSIA terus berbenah dan menambah berbagai fasilitas baru.
“Pemerintah Aceh, baik eksekutif maupun legislatif, sel;ama ini sangat memberikan perhatian serius terkait dengan fasilitas di RSIA. Diawal tahun 2014 ini, RSIA telah menambah beberapa fasilitas, diantaranya monitor, infus pump, neo puff, ventilator, syringe pump, CPAP, incubator dan infant warmer. Semua alat tersebut merupakan pengadaan yang bersumber dari APBA 2014.”
Keberadaan alat-alat tersebut turut membantu perawatan bayi asal Aceh Besar yang memiliki berat hanya 600 gram. Bayi yang lahir di salah satu klinik di kawasan Peunayong tersebut dirujuk ke RSIA beberapa saat usai dilahirkan.
“Dalam dunia medis berat bayi yang berada dibawah 2.500gram (kecuali bayi kembar-red) kesempatan hidupnya sangat kecil. Namun Alhamdulillah dengan kuasa Allah dan bantuan alat-alat tersebut sang bayi dapat selamat setelah mendapatkan perawatan intensif selama 58 hari disini. Selama masa itu tim dokter berhasil mendongkrak berat badan sang bayi menjadi 1,280 gram,” pungkas Drg Erni. (Rel)