Terkait kemunculan mantan kombatan dengan semua atribut mereka . Kami minta semua pihak untuk mengedepankan nilai nilai damai dan Ukhuwah.
“Aceh sebagai bekas daerah konflik harus kita sadari bahwa imej yang mulai membaik hari inijangan sampai rusak kembali. Kami minta media lebih arif menyikapi hal ini,” tegas Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Murthalamuddin, di Banda Aceh, Sabtu 11 Oktober 2014.
Dikatakan Murthala, libido cari sensasi atau eksistensi dengan memanfaatkan momentum merusak perdamaian seharusnya dihentikan. Perdamaian ini, kata Murthala, diakui atau tidak,sudah memberi kita banyak kenyamanan. “Termasuk bagi pekerja media. Oleh karenanya kami mohon jangan rugikan imej Aceh hanya karena ingin buat sensasi. Mari lihat perdamaian ini dengan mata hati. Agar kita lebih jernih melihat persoalan,” tandasnya.
Murthala juga mengatakan, semua kritikan yang muncul diterima dengan hati jernih danlapang dada. “Tapi ingat, siapapun yang menjadi pemimpin di Aceh tidak akan mampu menyelesaikan semua keinginan itu seperti membalik telapak tangan. Butuh proses yang panjang, konon lagi dengan komitmen Pemerintah pusat yang terus mengambang,” ujarnya. Ia juga mencontohkan, misalnya negeri–negeri lain bekas konflik, yang juga butuh waktu untuk membangun yang muaranya untuk kesejahteraan rakyat.
“Apa yang dilakukan YARA patut kita apresiasikan. Namun akan lebih arif bila YARA mempersempit ruang munculnya penafsiran berbeda pihak lain dengan membuka dan mengekpose melalui media,”katanya.
“Pemerintah membuka ruang dialog. Bila sulit, kami kira banyak pihak yang ingin membantu mempertemukan perbedaan ini. Sehingga kesan YARA mendompleng atau cari popularitas tidak kentara,” imbuh Murthalamuddin.
Mantan wartawan itu juga mengajak mereka (mantan kombatan) untuk bersinergi menyelematkan perdamaian Aceh. “Kepada Saudara kami, kami minta marilah bahu membahu menyelamatkan perdamaian. Mari kita buka ruang dialog yang lebih baik. Lihatlah rakyat yang sudah lelah dengan konflik. Semua tuntutan Anda sedang diusahakan Pemerintah. Tanpa dukungan semua pihak ini akan menjadi sia sia. Sadarlah bahwa kami bukan lawan karena pelanggaran hukum maka lawan Anda adalah aparat penegak hukum,” ajak Murthalamuddin.
Ia juga meminta semua pihak untuk tidak membesar–besarkan peristiwa tersebut. “Agar tidak menjadi tunggangan banyak pihak untuk merusak kembali nikmat damai yang sedang berlangsung sekarang,”tutup Murthalamuddin. []