Sekda Aceh Tengah Masih Rahasia?

 JABATAN Sekda Aceh Tengah berahir Agustus 2015 ini. Publik mulai bertanya-tanya, siapa orang diusulkan menganti Taupiq yang memasuki masa pensiun. Pemda sendiri seperti menutupi tentang manusia yang mengendalikan pemerintahan di Gayo Lut ini.

  “Aduh adinda jangan tanya kesaya. Siapa yang akan menjadi Sekda masih rahasia,” sebut Kairul Asmara Wakil Bupati Aceh Tengah ketika ditanya Waspada, Minggu (9/8) di Takengen. Rahasia? Apa Pemda belum mengusulkanya?

“Bagaimana saya menjawabnya ya? Nanti sajalah kita lihat saat pelantikan siapa Sekda Aceh Tengah,” sebut Erol panggilan akrabnya yang enggan memberikan komentar lebih jauh.

Isu yang berkembang selama ini, orang nomor dua dinegeri penghasil kopi arabika gayo ini, sudah mengantongi sejumlah nama. Muncul kandidat yang akan menggantikan Taupiq. Nama itu antara lain:  Kepala Bappeda  (Yahya) Asisten Pemerintah (Karimansyah), Rijaluddin (asisten administrasi), muncul juga nama Tawar (Sekwan Aceh Tengah).

“Aduh ada saja isu, maaf saya tidak pernah membicarakan masalah ini dengan pak Bupati. Jadi saya tidak tahu persis. Sabar aja ini masih rahasia,” sebut pimpinan sejumlah organisasi massa dan sosial di Aceh Tengah ini.

 Sementara itu, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, ketika ditanya juga belum mau memberikan keterangan. “ Semua sedang dalam proses sesuai mekanisme,” sebut Nas yang membenarkan bahwa jabatan Sekda yang diemban Taupiq akan berahir Agustus 2015 ini.

Waspada memiliki catatan sejarah tentang Sekda di sana yang diusulkan Bupati Nasaruddin. Sebelum Taupiq menjabat sebagai Sekda, Nas mempercayakan Khairul Asmara yang kini menjadi wakil bupati.

Sebelumnya Nas dan Erol bersiteru dan berbeda pandangan. Gesekan itu sulit dihilangkan, sehingga Erol mengambil sikap “hijrah” dari Aceh Tengah ke anak kandung Aceh Tengah, kabupaten yang dipimpin Tagore (Bener Meriah).

Ketika Nas dan Erol memiliki kesamaan dalam sebuah kepentingan, Nas “membalut” luka persahabatan mereka. Saat itu nama yang yang berkembang akan diusulkan menjadi Sekda, tidak sedikitpun memperbincangkan Erol yang berseberangan dengan Nas.

Tiba-tiba muncul nama Erol. Kemudian saat dilangsungkan Pilkada 2011 lalu, Nas menggandeng Erol sebagai pasanganya. Kini mereka memimpin Aceh Tengah bersama. Apakah Erol merupakan putra mahkotanya Nasaruddin yang pada Pilkada mendatang tidak lagi berkompetisi?

Apakah pengalaman ini akan terulang kembali dalam menempatkan seorang Sekda? Ada yang sudah disiapkan untuk mengurus administrasi di Setdakab. Proses waktu yang akan mencatat sejarah ini. (Bahtiar Gayo/Waspada, Kamis (13/08/2015)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.