Lintas Gayo – Niat dan usaha yang sungguh-sungguh akan mengantarkan seseorang pada sesuatu yang dicita-citakannya. Inilah yang diamalkan oleh Suparning, tukang pemungut sampah di perkampungan daerah Asem Rowo Surabaya yang bisa berangkat haji.
“Untuk mewujudkan impian naik haji ini penuh perjuangan. Karena saya harus menabung selama 8 tahun lamanya, ” ujar nenek 4 cucu ini
Meski secara logika penghasilan dari pekerjaan Suparning tidaklah seberapa besar, tapi nenek berusia 60 tahun ini membuktikan bahwa dengan tekad dan usahanya yang kuat, mampu mengantarkannya untuk berangkat untuk melaksanakan rukun Islam kelima, yakni Haji ke Baitullah.
Nenek 4 cucu ini berkeyakinan bahwa suatu saat ia bisa berangkat ke tanah suci layaknya orang-orang yang memiliki harta lebih pada umumnya. Untuk itu, ia berinisiatif untuk menyisihkan sebagian penghasilannya dari mungut sampah untuk biaya daftar haji.
“Memang untuk mewujudkan impian naik haji ini penuh perjuangan. Karena saya harus menabung selama 8 tahun lamanya. Tetapi saya yakin Allah pasti mengabulkan doa saya untuk bisa melihat Ka’bah secara langsung,” ujar Suparning sebagaimana rilis yang diterima hidayatullah.com pada Senin, (24/08/2015).
Sekitar tahun 2009, Suparning mulai mendaftarkan KBIH Al Aziziyah Surabaya. Pada waktu itu, tabungannya dari hasil menjadi Pemungut sampah sudah mencapai sekitar Rp. 20 juta.
“Bermodalkan sebuah gerobak untuk mengambil sampah di kampung saya bisa mengumpulkan uang Lima Ratus sampai Seribu Rupiah untuk ditabung,” aku Suparning.
Usaha yang dilakukan Suparning tidak sia-sia. Semua hasil jerih payah dan keikhlasan hatinya membawa Suparning berangkat haji di tahun 2015 ini.
Kini, dengan izin Allah, Suparning telah berangkat ke tanah suci pada tanggal 23 Agustus 2015 lalu melalui kloter 4 Embarkasi Juanda, Surabaya.*/Yahya G. Nasrullah (Hidayatullah.com)