Blangkejeren | Lintas Gayo- Warga Gayo Lues “pasrah” saat kerbaunya jatuh bergelimpangan kemudian tewas. Amukan “jin” telah membuat 960 ekor kerbau di sana mati. Berdasarkan data Peternakan kejadian itu berlangsung sejak tahun 2013 sampai awal 2015.
Kerbau yang mati menggenaskan itu warga setempat menyebutnya karena di tenik ni jin (ditikam jin). Tikaman jin itu beredar di 10 kecamatan di sana dan yang terparah berada di kecamatan Terangun, Tripe Jaya dan Rikit Gaib. Dikecamatan inilah kerbau itu banyak yang mati bergelimpangan.
“Dele di mate koro kona tenik urum jin (banyak sekali mati kerbau ditikam jin),” sebut salah seorang peternak kerbau di sana. Sampai kini “amukan jin” itu belum ada obatnya, sehingga masyarakat “pasrah” terhadap kerbaunya yang jatuh bergelimpangan.
Rata-rata kerbau yang mati itu dilepaskan diarel pengembalaan. Kematian mendadak itu diakui Kabid Peternakan Gayo Lues. Imran Ali, Saat dikonfirmasi Pers, Kabid peternakan ini mengakui dari data mereka sejak 2013 sampai dengan awal 2015 sudah 960 ekor kerbau yang mati.
“Penyakit kerbau itu telah kita deteksi, dan belum ada obatnya hingga sekarang, terkecuali pencegahan saja,” katanya. Penyakit yang menyebabkan kematian pada kerbau itu seperti penyakit ngorok, dimana, saat kerbau sedang ngorok, tidak lama berselang langsung mati.
Namun warga Gayo Lues menyebut nama penyakit itu adalah tenik ni jin (ditikam jin). Kerbau dalam waktu sekejab langsung menggelepar dan mati. Kematian massal itu, telah menyebabkan kerugian bagi masyarakat.
Bahkan diantara masyarakat yang menjadikan ternak kerbau sebagai sumber hidupnya, merasa sangat terpukul dengan musibah itu. Demikian dengan pengaduh (pengembala) yang memelihara kerbau dari orang lain dengan sistim bagi hasil, tidak mendapatkan apa-apa saat kerbau itu jatuh bergelimpangan.
“Kalau dihitung Rp 8 juta untuk satu kerbau, sudah miliaran rupiah kerugian peternak Gayo Lues. Kita sudah berupaya meminta bantuan dari Pemerintah Aceh agar membantu mengatasi persoalan masyarakat ini,” sebut Imran Ali.
Namun sejauh ini Pemda Aceh belum memberikan kepastian tentang tehnis dan jenis bantuanya dalam mengatasi persoalan kerbau yang ditikam jin itu. (LG01/ Insetgalus)
Mungkin bisa dijadikan referensi utk mengatasi masalah ini. http://m.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/01/23/mh23ts-puluhan-kerbau-mati-akibat-ngorok