Redelung|Lintas Gayo – Mantan Bupati Bener Meriah yang kini menjadi anggota DPR- RI, Tagore, menyesalkan pernyataan Ahmad Ready, Kadisbun Bener Meriah, sehubungan dengan statemennya soal asset daerah dan kemampuan Tagore soal kopi.
Jangan menyebarkan fitnah. Tidak bagus kita berbicara bila tidak mampu membuktikanya. Sekarang Kadis Perkebunan harus membuktikan ucapanya yang menuding saya dengan beragam statamen yang tidak memiliki dasar, sebut Tagore, ketika diminta keteranganya. Jumat (26/3) malam.
Tagore justru balik bertanya ketika ditanyakan soal tudingan Ahmad Ready soal tanah Kramat Jaya yang dituding Kadisbun merupakan asset daerah. “Apa ketika dilakukan transaksi jual beli yang menyatakan tanah itu saya beli, saya harus bilang dengan orang lain,”tanya Tagore.
Tanah kebun itu resmi dibeli Tagore. Bon kwitansi, bukti surat surat pembelian tanah tersebut ada dengan saya, karena saya yang membelinya. Yang menjual juga masih hidup, lantas kenapa Ahmad Ready menyebutkan itu asset daerah. Ini dibeli resmi dan sah, sebut Tagore.
Kadisbun tolong buktikan bahwa itu asset daerah, karena saya tidak pernah menguasai asset daerah. Demikian dengan pabrik jagong yang disebut juga asset daerah, saya memiliki dokumen resmi dan sah secara hukum, sebut Tagore.
Soal asset Puskud, itu sudah lama diketahui public siapa yangmemilikinya. dan bukti semuanya masih ada di Tagore. Jadi Kadisbun jangan asal bicara, tanpa memiliki bukti. Demikian dengan persoalan kopi yang dibahas Tagore, dimana Ready menyebutkan Tagore tidak mengerti persoalan, justru Tagore ketawa menanggapinya.
Saya selain PPL di lapangan, juga pernah menjabat Kadisbun, bahkan jabatan itu ketika Bener Meriah belum ada. Justru saya menyelamatkan petani kopi Gayo ketika saat mengganasnya serangan jamur akar. Saya mengusahakan penyelamatan serangan jamur akar. Kalau soal kopi saya sudah mendarah daging, karena memang itu profesi saya, sebutnya.
Tagore tidak mau menanggapi lebih panjang pernyataan Kadisbun Bener Meriah, karena menurut Tagore, statemen itu tanpa dasar dan bukti dan menjurus ke fitnah. Sekarang saya hanya meminta bukti apa yang diucapkanya, baik itu persoalan tanah yang disebutkan sebagai asset daerah, padahal bukan asset daerah. Sangat disayangkan ada pihak yang tidak tahu yang mana asset daerah, jelasnya. (LG001)
Berita terkait :