Redelong | Lintas Gayo : Bupati Kabupaten Bener Meriah, Ir. H. Tagore AB diberondong peluru, saat pulang ke rumah dinasnya di Simpang Tiga Redelong, Kabupaten Bener Meriah. Pada saat naas tersebut ia menggunakan kendaraan pribadi, mobil jenis honda CRV Nomor Polisi BL 1 Y yang ditumpanginya Rabu (1/5) malam, sekitar pukul 21.30 WIB, diberondong orang tak dikenal (OTK).
Insiden penembakan itu, terjadi di kawasan jembatan Uning, antara Kampung Uning Bersah dan Belang Panas, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, pada saat Tagore bersama seorang sopir tanpa pengawalan pulang dari arah Kota Takengen, Kabupaten Aceh Tengah, menuju ke Pendopo Bupati Bener Meriah, di Simpang Tiga Redelong.
“Saya percaya kalau kondisi saat ini sudah aman dan damai sehingga setiap dinas di dalam daerah tak perlu lagi membawa pengawalan maupun ajudan,” kata Tagore Abubakar yang ditemui Lintas Gayo Rabu (2/5) malam.
Kronologis kejadian yang menimpa Tagore, ketika ia bersama seorang sopirnya beberapa menit sebelum kejadian hendak berangkat pulang menuju Pendopo Bupati Bener Meriah dari Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah dengan jarak 25 km.
Setibanya di kawasan jembatan Uning Teritit, dua unit mobil jenis Avanza dari arah berlawanan telah menunggu datangnya mobil yang ditumpangi Bupati Bener Meriah, yang datang dari arah Kota Takengon. Tanpa diduga dari kegelapan malam, para penumpang mobil Avanza yang telah menunggu kedatangan mobil bupati itu langsung menembak ke arah mobil Tagore.
Moncong senjata langsung diarahkan OTK tepat ke posisi Bupati Bener Meriah, yang duduk di kursi sebelah kiri mobil dari jarak sekitar lima meter. Namun, muntahan timah panas itu tak mengenai Tagore maupun sopirnya Gempar, sehingga keduanya selamat dalam insiden itu.
“Ketika terjadi pemberondongan, kecepatan mobil hanya berkisar 10 sampai 15 kilometer/jam karena melintasi jembatan. Dan saya sempat melihat penumpang dua mobil Avanza yang telah menunggu di jembatan itu, mengarahkan tembakan ke mobil saya,” papar Tagore di Pendopo Bupati Bener Meriah.
Menurut dia, dua mobil avanza itu, tampak diparkir ditempat yang berbeda dengan jarak sekitar lima meter diantara ujung jembatan. “Awalnya, saya diberondong dari arah mobil yang ada di belakang, lantas serangan dilanjutkan dari arah mobil yang tepat berada didepan saya.
Dentuman peluru yang berasal dari senjata laras panjang itu terdengar saling bersahut-sahutan, dan mengenai kaca bagian depan mobil saya, bahkan rentetan senjata itu tidak sekali saya dengar dan berkali-kali,” ungkap Tagore.
Setelah terjadi penyerangan, lanjut Tagore, mobil yang ditumpanginya langsung tancap gas melaju ke arah pendopo Bupati, Simpang Tiga, Redelong. Sementara dua mobil avanza itu, juga menghilang di kegelapan malam dan diduga lari ke arah Kabupaten Bireuen.
“Setibanya di pendopo, saya dan sopir memeriksa seluruh badan, mungkin sempat terkena serpihan peluru namun Alhamdulillah tidak terjadi apapun pada kami. Usai insiden itu, bau mesiu peluru masih terasa didalam mobil,”ujarnya.
Pasca kejadian itu, aparat dari Polres Bener Meriah yang di back up sejumlah personil TNI, melakukan sweeping dan penjagaan ketat di sejumlah titik bahkan di lokasi kejadian sejumlah petugas terlihat berjaga-jaga. Sedangkan, barang bukti mobil jenis Honda CRV BL 1 Y yang ditumpangi bupati Bener Meriah, diamankan di Pendopo Bupati Bener Meriah.
Suasana di pendopo pasca kejadian, dipenuhi sejumlah pejabat bahkan terlihat Kapolres Bener Meriah, AKBP. Drs. Hari Apriyono, Dandim 0106/Aceh Tengah-Bener Meriah, Letkol. Inf. Sarwoyadi dan Danyon 114 Letkol. Inf. Moch Hasan.
Aparat Lakukan Penyisiran
Terkait kejadian itu, Kapolres Bener Meriah AKBP Drs Hari Apriyono, kepada Lintas Gayo mengatakan, usai kejadian pihaknya langsung melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Bahkan, untuk mengejar pelaku penembakan itu, beberapa orang personel disiagakan di daerah perbatasan untuk mengantisifasi kaburnya para pelaku lari ke luar daerah. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Bireuen, untuk bekerjasama mengejar para pelaku penembakan ini,” kata Kapolres.
Ia sebutkan, motif maupun latar belakang serta pelaku penembakan itu, belum diketahui secara pasti. Namun dugaan sementara, insiden penembakan itu merupakan aksi teror bahkan telah mengarah kepada rencana pembunuhan terhadap Bupati Bener Meriah.
“Indikasi kearah pembunuhan itu sudah cukup kuat melihat kondisi fisik serta berdasarkan keterangan yang telah kami kumpulkan. Namun untu sekarang kami belum berani menyimpulkan siapa pelaku dan motifnya,” ungkap AKBP Drs Hari Apriyono.
Sementara itu, Komandan Kodim 0106/Aceh Tengah-Bener Meriah, Letkol Inf Sarwoyadi ketika dimintai tanggapannya menyebutkan, bahwa aksi penembakan itu membuktikan bahwa masih ada senjata yang beredar di kalangan masyarakat.
Meskipun demikian, pihaknya telah berusaha dan tak bosan-bosanya menghimbau masyarakat agar dapat menyerahkan senjata kepada aparat jika masih ada memegang senjata illegal itu. “Kami mengimbau kepada masyarakat agar bisa mengembalikan senjata illegal kepada aparat jika masih ada menyimpan barang tersebut. TNI dan Polisi, akan menindak tegas jika menemukan adanya warga yang menyimpan senjata ilegal,” tambah Letkol Inf Sarwoyadi.
Hingga berita ini diturunkan, pondopo Bupati Bener Meriah ramai dikunjungi oleh masyarakat dan tokoh masyarakat kabupaten itu dan Aceh Tengah, bahkan Sekda Aceh Tengah Drs. Khairul Asmara sejak pagi telah hadir di pendopo Bener Meriah serta pada siang hari Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin MM juga mengunjungi Tagore serta banyak para pejabat dan tokoh politik Aceh Tengah turut hadir.
Selain itu, Tampak juga sejumlah pengurus organisasi perlawanan rakyat Bener Meriah dan Aceh Tengah seperti PETA (Pembela Tanah Air), IPI (Ikatan Pemuda Indonesia) serta ormas lainnya yang siaga di depan Rumah Dinas Bupati Bener Meriah.(Aman Buge)
jangan-jangan ini manuver politik tuk meraup suara di pilkada.. sangat tidak profesional.. menghalalkan berbagai cara tuk meraup suara dipilkada 2011..
Setiap apa yang terjadi pada diri kita, pasti ada penyebabnya.. sudahlah pak, dalam waktu yang sangat singkat menjadi pemimpin di bener, jangan ke Jakarta, benahi rakyat, sedikit lah kasih hati bapak ke rakyat samar kilang, rusip, ramung, dan tempat2 yang masih terisolir. Jangan hanya berkantor di HOTEL SRIWIJAYA Jakarta. Lihat bawahan bapak juga ikut jejak bapak..banyak selingkuh, banyak korupsi, dan banyak berkeroa… Tidak ada kata terlambat untuk bertobat.