Takengen | Lintas Gayo – Perwakilan Umat Buddha yang tergabung dalam Vihara Buddha Takengen mendatangi kantor Bupati Aceh Tengah untuk menyampaikan pernyataan sikap terkait krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine.
Kedatangan mereka diterima Bupati Nasaruddin didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Mursyid MSi di ruang kerja bupati, Senin (11/9).
Dalam pernyataan sikap yang disampaikan juru bicara Vihara Buddha Takengen Edi Kuswoyo, mereka sangat mengecam dan mengutuk tindakan aksi genosida yang dilakukan junta militer Myanmar di Rakhine State.
Atas tindakan yang tidak manusiawi itu ujarnya, 200 umat Buddha di Takengen mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan disana dan menilai apa yang dilakukan itu merupakan perbuatan biadab dan pengecut.
“Perbuatan junta militer Myanmar tidak berprikemanusiaan dan pengecut, dimana militer bersenjata lengkap menganiaya bahkan membunuh anak-anak, bayi dan wanita, Myanmar tidak pantas lagi diklaim sebagai negara Buddhis,”ujarnya dihadapan Bupati Nasaruddin.
Selain menyampaikan pernyataan sikap, pengurus organisasi Vihara Buddha Takengen juga menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa uang sebesar Rp. 10 juta melalui Pemkab Aceh Tengah untuk disalurkan kepada korban kekerasan di Rakhine Myanmar.
Bantuan itu ditambahkan Edi Kuswoyo merupakan wujud nyata kepedulian umat Buddha Takengen untuk meringankan beban penderitaan warga Rohingya yang menjadi korban disana dan terus melakukan penggalangan dana serta mendesak berbagai pihak untuk mendorong percepatan terciptanya perdamaian dan keamanan di Rakhine Myanmar. (Ich/LG010)