Takengen|LintasGayo.com- Puluhan pedagang Pasar inpres yang tergabung dalam Forum Gayo Transparansi melakukan audiensi dengan anggota DPRK di Gedung DPRK Aceh Tengah 03/02/18.
Kepada anggota DPRK para pedagang mempertanyakan pembagian kios milik pemerintah daerah di pasar Inpres Takengon yang tidak transparan. Para pedagang kawatir akan terjadi konflik antar sesama pedagang karena pembagian kios tidak merata.
Menurut para pedagang Pasar Inpres Takengon ini, hampir 80% pedagang lama tidak lagi memiliki tempat untuk berjualan. Padahal mereka sudah menunggunya selama 2 tahun.
“Kios yang sudah selesai dibagun oleh pemerintah sudah ditempati oleh penyewa baru dengan tiba tiba sedangkan belum ada keterbukaan publik dalam penyewaan kios tersebut”. Ujar salah satu pedagang
“Masalah ini terjadi karena masih lemahnya regulasi tentang penyewaan kios baru. sehingga rentan adanya permainan”
Kepada lintasgayo.com Ismail Muammar mengatakan kedatangan mereka untuk mengawal dan memastikan aspirasi teman-teman pedagang pasar direspon cepat oleh DPRK dengan cara memfasilitasi para pedagang untuk bertemu dengan pemerintah.
“Kehadiran kami disini mengawal para pedagang agar pemerintah tidak menganak tirikan diantara kedua belah pihak. Mereka harus diperlakukan sama. Jangan ada yg menjadi korban dalam kebijakan ini” ujar Ammar
“Saat ini pedagang yang lama sudah tidak memiliki tempat untuk berjualan. Padahal ini adalah satu-satunya pekerjaan yang mereka miliki untuk menghidupi keluarganya” sambung Ammar
Anggota Komisi B DPRK Aceh Tengah Sukurdi Iska didampingi Mukhlis menyambut baik aspirasi pedagang dan berjanji akan mempasilitasi pertemuan antara pedagang, Bupati dan dinas terkait paling lambat pada tanggal 8 Februari 2018.
Organisasi yang ikut dalam pertemuan ini diantaranya Pemerintahan Mahasiswa UGP, HMI, GMNI, LSM Anti Korupsi GeRAK Gayo, LSM BARA, APPSINDO. (Aman Naiera/LG088)