Takengon | lintasgayo.com – Cabang menembak terancam gagal mengikuti event bergengsi Pekan Olahraga Aceh (PORA). Kegiatan 4 tahunan ini hanya tinggal menghitung hari, yang akan dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar, Nopember 2018 mendatang.
Namun waktu yang semakin dekat itu, membuat pengurus Perbakin di Aceh Tengah dibalut perasaan waswas. Persiapan untuk event olah raga ini belum mampu mereka wujudkan. Persoalanya karena tidak tersedianya peralatan yang mereka butuhkan.
“ Cabor menembak kemungkinan terancam gagal mengikuti ajang pertarungan bergengsi tingkat propinsi Aceh, di karenakan belum jelasnya peralatan senjata yang dibutuhkan dalam pertandingan” sebut Dafrudin Ketua Perbakin Aceh Tengah.
Bagaimana untuk meningkatkan peringkat pada PORA kali ini jika sampai saat ini tinggal menghitung hari pelaksanaan, peralatan belum ada, ungkap Dafrudin (selasa, 18/9).
Perbakin, sebutnya, membutuhkan satu pucuk center pire pistol dimana peralatan ini cabang Perbakin belum pernah memilikinya. Ketika dilangsungkan pertandingan, selama ini Perbakin Aceh Tengah harus mempergunakan senjata organik Polri atau TNI.
“UntukPORA kali ini Perbakin Aceh Tengah harus menggunakan pistol CP standar olah raga. “Kami mempertanyakan ke KONI apakah sudah menggangarkan dana untuk peralatan ini. Bila sudah ada dananya, sudah seharusnya dibelanjakan untuk peralatan ini,” sebutnya.
“Info saya dapatkan,” sebut Daf panggilan akrabnya, “ dana untuk KONI sudah masuk Rp 1 milyar. Apakah dana ini sudah bisa dipergunakan, ini belum kami dapatkan jawaban”.
Catatan lintasgayo.com kontingen Kabupaten Aceh Tengah akan menerjunkan 291 atlet dari 25 cabang olahraga untuk meraih prestasi pada Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIII 2018 di Kabupaten Aceh Besar. (Zan.KG/LG010)