Takengen |lintasgayo.com – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Aceh Tengah kembali menggelar pelatihan tata kelola destinasi pariwisata, bagi masyarakat pengelola objek wisata, yang ada di kabupaten Aceh Tengah.
“Pelatihan lebih diperuntukkan untuk masyarakat atau desa yang memiliki destinasi wisata,” kata Jumadil Enka, Kadis Parpora Aceh Tengah, ketika dilangsungkan pelatihan itu, Senin (8/7/2019) di Takengon.
Menurutnya, pengembangan kepariwisataan tidak terlepas dari kompetibel-nya aspek atraksi, aksesbilitas dan amenitas dalam suatu destinasi pariwisata, serta sinkronisasi unsur-unsur yang berpengaruh terhadap tumbuhnya destinasi tersebut membutuhkan kemampuan tata kelola secara baik.
Jumadil menyebutkan, kemampuan sumber daya manusia kepariwisataan dalam mengelola daya tarik pada suatu destinasi, memerlukan peningkatan kualitas secara kontinyu, melalui pelatihan-pelatihan kepariwisataan seperti yang dilakukan saat ini.
Takegon merupakan kabupaten yang memiliki banyak destinasi wisata yang harus dikembangkan. Sehingga kemasanya menjadi daya tarik bagi wisatawan, tentu mendatangkan income bagi daerah.
Pelatihan selama dua hari ini diikuti 40 peserta, terdiri dari kelompok sadar wisata dan masyarakat pengelola objek wisata,” ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, juga menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, seperti Ketua ASITA Kalbar, Asesor Kompeten Kepariwisataan, Kadis Porapar Aceh Tengah, dan Kepala BPKAD Bengkayang
“Narsum juga menyampaikan materi terkait dengan arah pengembangan Pariwisata di Kabupaten Aceh Tengah. Dan sampai pada Tata Kelola Finansial dan Kontribusi kepariwisataan bagi pertumbuhan ekonomi daerah,”sebut Jumadil.
“Melalui pelatihan tersebut dapat menambah ilmu bagi masyarakat pengelola objek wisata, sehingga dapat meningkatkan tata kelola destinasi kepariwisataan di masing-masing destinasi,” jelasnya.
Kepala Desa kampung Medale Amin,35, yang merupakan salah satu dari peserta pelatihan, menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi desa-desa yang berminat untuk mengembangkan potensi wisatanya. Kemudian, materi yang disampaikan sangat berguna untuk diaplikasikan terutama mengenai manajemen dan sistem pemasaran destinasi wisata.
“Dengan adanya pelatihan ini desa yang punya destinasi wisata jadi lebih yakin dan percaya diri untuk mengembangkan potensi wisata untuk mendapatkan pemasukan asli desa, sekaligus ikut mensejahterakan masyarakat sekitar. Semoga kegiatan semacam ini bisa terus dilaksanakan karena manfaat nya sangat positif. Terimkasih kepada Pemda Aceh Tengah khusus nya dinas Porapar yg sudah memfasilitasi pelatihan ini,” ucapnya. (Kayu Kul)