Aktivis Sesalkan Bupati Tidak di Tempat Saat di Datangi  Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah

Adu mulut antara perwakilan massa aksi Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah dengan perwakilan pemerintah. Foto: Ist

Redelong| lintasgayo.com – Aktivis muda Bener Meriah yang juga Direktur Cempege Institut Muhammaddinsyah, menyesalkan tidak hadirnya Bupati pada saat berlangsungnya unjuk rasa yang dimotori oleh Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah.

“Kita cukup sesalkan sikap Bupati yang lebih memilih pergi ke luar daerah dari pada menjumpai masa aksi,”. Ungkapnya

Ia juga menyoroti pernyataan Bupati yang dimuat oleh beberapa Media online terkait Aksi Demo APSBM.

“Talk to Much Do Nothing, kalimat ini yang cocok mengambarkan apa yang disampaikan oleh Beliau,” ungkap Aktivis Gayo Merdeka ini

“Jika beliau benar benar faham bahwa retribusi ini adalah PAD utama Kabupaten Bener Meriah. Pasti beliau akan datang menjumpai masa aksi. Bukan malah pergi dinas luar” lanjutnya.

Pasca aksi berlangsung, Media ini mencoba menghubungi Muhammaddinsyah salah seorang aktivis yang memimpin aksi pedagang sayur Bener Meriah ini.

Kepada media ini Rabu, (29/01/20) Muhammaddinsyah menjelaskan prioritas utama dari aksi tersebut adalah terwujudnya tuntutan para petani dan pedagang.

“Pada dasarnya, saya bersama rekan rekan yang hadir pada aksi tersebut tidak ingin menyelesaikan aksi tersebut dengan bernegosiasi. Namun demikian yang menjadi prioritas dari rekan rekan adalah terwujudnya tuntutan Bapak Bapak dan para pedagang sayur yang hadir”. Ungkapnya

Muhammaddin mengaku menerima tawaran dari Pemerintah yang di wakili oleh Sekretaris Daerah Halili Yoga setelah Forum aksi menyepakati hal tersebut.

“Jika ingin tau apa solusi yang di tawarkan Pemda silakan saja tanyakan langsung ke pihak terkait,” katanya

Ia juga mengatakan, akan kembali melakukan konsolidasi lanjutan dengan para aktivis lainnya untuk menindak lanjuti temuan bukti dugaan pungli yang mereka tunjukkan saat aksi berlangsung, bahkan mempertimbangkan untuk membawanya ke ranah hukum.

“Soal Bukti dugaan pungli yang kita tunjukan dalam aksi kemarin, dalam waktu dekat juga akan kita pertimbangkan untuk mengambil langkah hukum,” tutupnya.

Aksi demo di gedung DPRK Bener Meriah oleh para petani dan pedagang yang tergabung dalam  Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah(APSBM) yang menuntut pemerintah menghapus Retribusi untuk palawija turut di hadiri oleh sejumlah Aktivis Muda kabupaten Bener Meriah. Diantaranya, Aktivis Mahasiswa Bener Meriah Sadra Munawar dan Riga Wantona, Aktivis HMI Suyanto, Aktivis GMNI Mulyadi, Aktivis Pegiat pertanian Mauzan Kuara dan Rahmadianto, Aktivis Gayo Merdeka Muhammaddinsyah dan sejumlah Aktivis lainya.

Dalam aksi Pada Selasa (28/01/2020) amatan media ini Aktivis muda yang hadir memimpin jalannya aksi dan ngotot menyampaikan tuntutan petani dan pedagang yang hadir pada aksi tersebut.

Sempat terjadi adu  argumen panjang antara Sekda Kabupaten Bener Meriah dan Ketua DPRK dengan masa aksi. Adu mulut akhirnya terhenti sesaat setelah masa aksi menunjukkan bukti dugaan pungutan liar di Retribusi Bener Meriah. (Ihfa/ Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.