Kisah cinta, perjalanan hidup anak manusia sebagai penghias dunia, takkan habis bila kita mengupasnya. Banyak goresan sejarah karena cinta. Ada kekuatan dalam cinta. Ada duka dan nestapa. Ada bahagia diiringi derai air mata. Ada beribu rasa di dalamnya.
Ada manusia yang rela berkorban nyawa demi cinta. Dia rela menderita, asalkan manusia yang dicintainya hidup bahagia. Ada cinta berbuah benci melahirkan prahara. Ada cinta yang mengantar manusia ke dalam penjara, namun ada juga cinta yang berahir bahagia.
Bahkan ada yang rela, dia hidup dengan pasanganya, namun menyematkan cintanya pada orang lain. Cinta tidak harus bersatu. Anah memang, tapi nyata, itulah cinta.
Bagaimana dengan kisah cinta orang nomor satu di Aceh non aktif? Irwandi Yusuf diapit dua wanita yang mencintainya. Darwati A Gani dan Steffy Baruse. Dua duanya menunjukan rasa cinta yang mendalam.
Bahkan steffy Baruse, ada kalanya mengungkapkan perasaan dalam balutan jiwanya menyentakkan publik. Menjadi pembahasan. Dalam akun instagram yang diunggahnya, dia menyebutkan, asalkan hidup bersama Irwandi, dia rela menjadi tukang cuci.
Pengakuan yang tulus dari seorang Steffy” Walau dalam pekerjaan sampingan aku harus menjadi tukang cucimu, aku rela selama itu jalan ke surga. Biar mereka bersenang-senang ke mall, menikmati apa yang belum pernah mereka nikmati. Aku maklum sayang”.
Perhatian publik, khususnya di Aceh kembali tertuju kepada Steffy dan Irwandi. Kekuatan cinta yang dirasakan Setffy, tidak dia sembunyikan. Dia berharap Irwandi cepat pulang, dia tidak lagi berharap mengitari langit biru, terbang di angkasa dengan pesawat komersil.
Lihatlah tulisan asli steffy di media sosialnya; “Assalamualaikum dari kami Yang punya segudang rencana untuk mengitari langit biru di angkasa. Sudah ku kubur jauh2 semua mimpi2 ku untuk jadi pilot pesawat commercial, hanya untuk menemanimu dengan pesawat kecil mu, menjaga mu dalam segala keadaan, Mendukung mu Selama itu di jalan Yang benar, Dan mengabdi selagi jalan itu adalah jalan Allah”.
Steffy menaruh harapan yang besar, agar dambaan jiwanya, Irwandi Yusuf secepatnya kembali. Demi hidup bersama, Steffy sudah menyiapkan dirinya, disela sela kesibukanya, dia bersedia menjadi tukang cuci demi Irwandi.
Cinta telah melahirkan kekuatan dan keberanian. Steffy sudah menunjukanya. Dia tidak lagi memendam rasa dalam jiwa. Dia sudah mengutarakan ke dunia, bahwa lelaki yang didambakanya sebagai pendamping hidup adalah Irwandi Yusuf.
Steffy mengungah foto Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh non aktif dan foto dirinya “Saat “ mengitari dunia dari angkasa. Ada lantunan doa yang disampaikan Steffy untuk sang pujaan. Ada rahasia dibalik hujatan, mengapa harus daku yang menemani si bebal ini. Ada harapan untuk hidup bersama. Cepatlah pulang.
Postingan Steffy pada Selasa (28/1/2020) sudah diunggah oleh ribuan nitizen. Beragam komentar ada didalamnya. Persoalan cinta yang telah membuat manusia menanggapi dan membahasnya. Cinta anugerah Tuhan yang hadir, tidak mengenal istilah usia.
Sementara Darwati A Gani juga menunggah status Facebooksnya, Kamis (30/1/2020) Status ini penuh harapan. Hanya kekuatan doa yang bisa membuat keluar dari masalah ini. Lihatlah bagaimana harapan Darwati.
Tetap berusaha tersenyum, walau sebenarnya hati kami lagi gundah, menanti saat2 terakhir putusan yang akan keluar tidak lama lagi. Tadi bersama kak Putroe ke tempat Pak Irwandi, Beliau titip salam kepada semua masyarakat Aceh.
Mohon didoakan agar Allah memberikan jalan terbaik, bisa secepatnya kembali ke Nanggroe. Hanya kekuatan doa yang bisa membuat beliau keluar dari semua permasalahan ini…
Darwati menuangkan perasaanya dalam balutan doa dan berharap rakyat Aceh turut mendoakanya. Darwati tidak menyebutkan kata cinta, seperti unggahan instagram Steffy Baruse.
Cinta itu memang aneh, namun nyata. Cinta itu hadir dalam relung jiwa tidak ada manusia yang bisa menghalanginya. Cinta itu tidak bisa dipaksa. Dunia sudah menghiasi sejarah cinta. Ada suka dan duka, ada derita dalam uraian air mata. Bagaimana kelanjutan kisah perjalanan cinta Steffy Baruse? Waktulah yang akan menjawabnya. ( Bahtiar Gayo/Dialeksis.com)