Atasi Konflik Gajah, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekologi Kunjungi Bener Meriah

Redelong| lintasgayo.com – Derektur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekologi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengunjungi kabupaten Bener Meriah Senin (24/02/20)

Kunjungan salah satu Dirjen di kementiran lingkungan hidup dan kehutan ini dalam rangka meninjau lokasi Konflik Gajah dan upaya penyelesaian konflik Gajah dengan Manusia di Kabupaten Bener Meriah khususnya Kecamatan Pintu Rime Gayo.

Dihadapan Dirjen, Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi, menjelaskan konflik manusia dengan gajah sudah berlangsung cukup lama, sehingga masyarakat yang berada di Kecamatan Pintu Rime Gayo sangat merasa resah dan was-was.

“Sudah tidak adanya ketenangan lagi bagi masyarakat di beberapa kampung disana,” jelas Sarkawi.

Masyarakat, kata Sarkawi  sangat mengharapkan solusi yang terbaik untuk penanganan gajah liar ini, karena sudah banyak rumah penduduk dan perkebunan warga yang di rusak oleh hewan yang berbelalai panjang ini.

“Kita berharap kepada seluruh Steakholder yang ada, Badan,  intansi dan unsur lainnya, termasuk LSM, Organisasi kepada Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekologi RI, Anggota DPR RI Komisi IV, Kepala BKSDA, dan Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Aceh untuk membantu dalam menyelesaikan konflik Gajah dan Manusia ini,” kata Sarkawi.

Menanggapi keluhan Bupati Bener Meriah,  Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekologi RI, Ir.Wiratno. M.Sc, mengatakan akan menindaklanjuti dan menyampaikan permasalahan ini kepada Pemerintah pusat nantinya di Jakarta.

Wiratno mengaku pada bulan Januari 2020 yang lalu sudah mendengar langsung dari beberapa unsur perwakilan dari pemerintah Kabupaten Bener Meriah diantaranya dari Sekda dan Kepala dinas BPBD, Perhubungan dan Dinas Pendidikan tentang persoalan ini waktu itu pada saat audensi dibeberapa kementerian dijakarta.

“Kunjungan ini termasuk salah satu agenda kami, hal lain juga kami mendengar permasalahan Konflik Gajah dan Manusia di Kabupaten Bener Meriah ini memang sudah sangat memprihatinkan,” kata Wiratno.

Selain itu, kata Wiratno kunjungannya ke kabupaten Bener Meriah untuk turun langsung menuju ke lapangan untuk melihat dampak dari konflik antara Masyarakat dan Gajah.

“Penanganan hewan gajah yang acap masuk ke pemukiman penduduk di Bener Meriah ini akan dilakukan secara komprehensif oleh pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan  pemerintah pusat melalui Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” terangnya.

Selanjutnya anggota Komisi IV DPR RI, Muslim. S.HI, MM, juga mengatakan  akan mendukung langkah pemerintah pusat dalam masalah ini, secara khusus akan meninjau ke kecamatan Pintu Rime Gayo, dan kunjungan ini langsung meninjau lokasi dan areal lintasan gajah

“Persoalan gajah ini sangat serius direspon oleh Pemerintah Pusat oleh karena itu saya mengajak Dirjen KSDAE datang ke Bener Meriah untuk melihat langsung ke lapangan dan bertemu dengan masyarakat dan Pemerintah Daerah,” kata Muslim.

Kemudian ada beberapa opsi dalam rangka penanganan gajah di Bener Meriah ini yaitu membangun kawasan agro wisata dan eko wisata dimana gajah menjadi bagian dari potensi pariwisata, seperti di Lampung dan Tangkahan Sumatera Utara

“Setelah kita lihat ke lapangan bersama Dirjen KSDAE baru nanti ditetapkan opsi penangannya seperti apa, Sebab masalah gajah ini tidak bisa diselesaikan sendiri, Ini harus dilakukan bersama-sama dengan provinsi dan pusat persoalan gajah di Bener Meriah, tidak hanya merusak kebun dan rumah penduduk, melainkan sudah memakan korban jiwa,” sebutnya.

“Sepengetahuan kami pada akhir tahun 2019 lalu, setidaknya terdapat 14 rumah warga di dirusak kawanan gajah liar., Dan tercatat delapan orang tewas akibat konflik masyarakat dengan gajah ini, yang sudah berlanjut sejak 2011,” sambungnya.

Kunjungan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekologi RI didampingi staf ahli Gubernur Aceh, Mizlan Nuzuli, Suspen Gubernur Aceh Karimuddin, Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Sapto Aji Prabowo, S,Hut., MSI, Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Aceh, Ir. Syahrial, MT.

Sementara  Pemda Bener Meriah, Tgk. H Sarkawi turut didampingi Sekda Drs. Haili Yoga, M.Si, Asisten II Drs. Abdul Muis, ST. MT, Kadis PUPR Erwin, ST., MSI, Kepala BPBD Abdul Kadis, ST., MSI, Kadis Lingkungan Hidup Ishak, Anggota DPRK Sapri Gumara dan Darussalam.

Tim konservasi lainya yang ikut turun ke lokasi diantaranya Bayu Saputra, Rizal, Imam, Teuku Kamal latief, Fikar W Eda, Endah Ambarwati SSi, MSi,  Setditjen KSDAE, dari unsur LSM/NGO turut hadir FDKP, HAkA Aceh, FKL, YEL, KEHATI. (Putra Mandala)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.