Redelong| lintasgayo.com – Ditengah merebaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Bener Meriah, setidaknya sudah ada dua kasus positif Covid-19 dan satu kasus reaktif Covid-19 hasil rapid test. Dua Desa di Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah, dua warganya positif Covid-19, walaupun kemudian dinyatakan sembuh.
“Melihat cara penanganan dampak Covid-19 di Desa Pemango dan Desa Penosan Jaya mengindikasikan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah tidak serius menangani persoalan yang ditimbulkan,” sebut Waladan Yoga, Direktur Ramung Institut.
Menurutnya fakta dilapangan menunjukan sejak kedua desa tersebut terjangkit Covid-19, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah mengeluarkan kebijakan larangan melaksanakan shalat terawih berjamaah dan baru baru ini Bupati juga melarang melaksanakan Shalat Idul Fitri di dua Desa tersebut, namun sayangnya serangkaian kebijakan larangan yang diterbitkan Bupati tidak terlihat bantuan nyata dari Pemkab Bener Meriah kepada warga kedua Desa tersebut”
“Sampai hari ini saya pribadi mendengarkan curahan hati masyarakat setempat, belum adanya bantuan konkrit dari Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, seperti bantuan paket sembako atau bantuan lainnya untuk kebutuhan dasar kepada kedua desa ini,” katanya.
Desa Penosan Jaya dan Desa Pemango, sebut Waladan saat ini sudah mendapat stigma negatif dan kesulitan ekonomi menjadi sangat nyata, sehingga dibutuhkan sentuhan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk menutupi kebutuhan dasar masyarakat disana.
Perlu diketahui dua Desa ini menjadi perhatian yang sangat serius sejak ditemukannya kasus positif Covid-19 sekitar satu bulan yang lalu, sehingga pemerintah Kabupaten Bener Meriah mengeluarkan beberapa kebijakan pelarangan, namun tidak diikuti dengan kebijakan membantu warga dikedua Desa tersebut.
“Harusnya pemerintah kabupaten Bener Meriah bisa sigap membantu kebutuhan pokok warga dikedua desa ini, agar kemudian warga Desa ini tidak khawatir dan mau mengikuti aturan pemerintah terkait dengan protokol penanganan Covid-19,” harapnya.
Sejak awal pelarangan yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Bener Meriah, kebijakan lain untuk membantu warga terdampak Covid-19 di Desa Pemango dan Desa Penosan Jaya tidak dilakukan.
Bupati Bener Meriah diminta bisa melihat keadaan ini dengan adil dan jernih, karena ini menyangkut suskes tidaknya penanganan Covid-19 dilakukan secara nyata.
“Dugaan saya Bupati tidak tahu kondisi sesungguhnya dilapangan, melalui pemberitaan ini kiranya kabar ini bisa sampai ke beliau (Bupati), Desa Pemango dan Desa Penosan Jaya butuh bantuan dan perhatian serius, kondisi darurat ini dibutuhkan kerja nyata pemerintah dalam membantu warganya, apalagi anggaran untuk penanganan Covid-19 sudah cukup tersedia, semoga tepat kebijakan, tepat sasaran dan menyentuh akar persoalan,” tutupnya. (Rel)