Redelong|lintasgayo.com – Sebanyak 3200 lebih petani Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Aceh, mendapatkan bantuan dari salah satu koperasi kopi di Bener Meriah, Kamis (4/6/2020).
Bantuan tersebut berasal premium fair trade 2019-2020. Premium fair trade adalah pengembalian harga oleh pembeli selain harga yang ditetapkan (bonus) untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan petani yang menyuplai kopi.
Petani kopi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh, juga dianggap mendapatkan imbas akibat pandemi covid-19.
“Kita menyalurkan bantuan ini sebagai salah satu bentuk perhatian terhadap petani yang tengah mengalami masa sulit akibat pandemi covid-19,” kata Ketua Koperasi Ara Cahayani Gayo (ACG), Sutarman, usai membagikan bantuan tersebut di sejumlah desa di Bener Meriah, Kamis (4/6/2020).
Menurut Sutarman, keberadaan 3200 anggota petani yang menerima bantuan di dua Kabupaten itu, berkontribusi besar dalam meningkatkan perekonomian di daerah maupun secara nasional dan internasional, sehingga munculnya pandemi covid-19 sempat membuat mereka terganggu secara ekonomi.
Bukan hanya itu sebut Sutarman, mayoritas penduduk di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah adalah mayoritas berprofesi sebagai petani kopi, sehingga menjadi tulang punggung perekonomian daerah yang kini menghadapi pandemi covid-19.
“Bagi kami, petani kopi telah berjasa terhadap masyarakat di dunia, dan bagi peredaran kopi Arabika Gayo di dunia, sehingga perhatian premium fair trade ini menjadi program sosial yang sangat membantu petani,” ucap Tarmansyah.
Pembagian sembako akan dilakukan koperasi itu dilakukan selama sepuluh hari, mulai 4 Juni hingga 13 Juni mendatang.
“Hari ini baru 5 desa yang menerima. Kita akan turun ke desa-desa mulai besok,” sebut Sutarman.
Sementara itu, Salman, seorang petani yang menerima bantuan berupa satu karung beras, dua liter minyak goreng dan 2 kilogram gula terebut mengaku merasa senang menerima bantuan sembako.
Menurut Salman, mulai dari Bulan April hingga Mei lalu, petani mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi corona.
Mulai dari penjualan dan proses pasca panen menjadi kendala, sehingga ditengah keterhimpitan ekonomi seperti itu pihaknya mendapatkan bantuan berupa sembako.
“Kami sebagai petani merasakan pahitnya pandemi, apalagi harga kopi waktu itu juga menurunn,”
“Sehingga mendapat bantuan seperti ini, kami merasa bersyukur. Walau sedikit tapi bermanfaat untuk kami konsumsi bersama keluarga,” ungkap Salman.
Salman berharap petani tetap mendapat perhatian dari banyak pihak selama covid-19 berlangsung
“Kami bersama keluarga mengucapkan terima kasih, jangan berhenti mendukung kami para petani kopi,” tambah Salman yang juga delegasi petani dari Kampung Blang Panas, Kecamatan Bukit itu.
Bantuan berupa sembako diberikan kepada petani kopi yang berasal dari 38 desa yang tersebar di 8 Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Aceh.
Pada saat penyerahan bantuan dalam penanganan covid-19 itu, juga turut dihadiri oleh Koramil Bandar dan Kapolsek Bandar, Bener Meriah.
Fair Trade adalah sistem perdagangan berkelanjutan yang berusaha untuk membantu produsen yang terpinggirkan melalui sistem pembayaran yang adil, kondisi tempat kerja yang layak, bantuan teknis, program sosial, kesetaraan, tranparansi, saling mempercayai, dan menjaga lingkungan.
Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan pasar baru di antara negara-negara berkembang, sementara di sisi yang lain menjaga nilai-nilai dan tradisi lokal. (Rel/ Ihfa)