Baunya menyengat, ada aroma khas. Pihak penyidik, khususnya yang menangani persoalan narkotika sangat mengenal aroma ini. Aroma cannabis yang dibakar akan menusuk hidung.
Namun bagaimana bila aroma khas ganja ini mengepul, mensesaki ruangan DPRK Aceh Tengah. Pihak penyidik tidak menangkap mereka yang mengepulkan asap khas ganja ini. Bahkan para pendemo membagi-bagikan sumber aroma ganja itu.
Dalam persidangan di ruang DPRK Aceh Tengah, Selasa (7/7/2020), asap beroma ganja itu mengiringi persidangan demo tolak tambang. Sebagian para pendemo mengepulkan asap di ruangan, bau ganja terbakar ikut menyertai hingar bingar sidang tolak tambang.
Bagi Anda yang belum mengenal tembakau hijau khas Gayo mungkin akan tersentak ketika mencium aroma cannabis ini. Tembakau hijau Gayo yang kini diincar dan laris manis dipasaran, hampir tersebar di seluruh penjuru, memang mengeluarkan aroma ganja.
Generasi melenial Gayo menjaul tembakau hijau dengan aroma ganja ini mayoritas melalui online. Sementara di pasaran (khususnya di Takengon dan Bener Meriah) tembakau hijau ini mudah dibeli. Harganya juga tidak terlalu mahal.
Harga jualnya menggiurkan, walau masih sedikit rendah dibandingkan tembakau biasa dari Gayo. Namun proses penjemuranya lebih mudah dari tembakau biasa (tembakau kuning).
Masyarakat Aceh Tengah kini sedang giat-giatnya menanam tembakau dan lebih banyak menjadikan tembakau hijau, karena proses jualnya mudah. Muncul istilah ada barang terima uang. Pemasanya juga banyak ,khususnya dari pulau Jawa.
Tembakau hijau beraroma ganja ini banyak digandrungi, terutama generasi muda.Tidaklah heran, bila di Aceh Tengah banyak didapati kepulan asap yang beraroma ganja.
Dalam persidangan di DPRK, ketika dilangsungkan tolak tambang, aroma ganja ini mengepul. Penikmat tembakau hijau juga banyak. Mereka mengakui, bila sudah menikmati tembakau hijau, rasa tembakau lainya yang dikemas pabrik akan kalah.
Di Gayo ada trend baru, tembakau hijau dengan ciri khas beraroma ganja. Kini tembakau hijau itu sedang digemari. Gayo bukan hanya dikenal dengan kopi arabika yang sudah mendunia, kini tembakau hijau diminati manusia. (Khosi NT)