Takengen | Lintas Gayo : Sudah lazim tiap awal tahun ajaran baru atau setelah ujian kenaikan kelas, umumnya orangtua murid mengeluh atas tinggi biaya sekolah.
Jasri misalnya, seorang petani warga Kampung Gelelungi Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah, Senin (4/7) menyatakan harus menyiapkan tidak kurang dari Rp. 1.5 juta untuk memasukkan anaknya ke tingkat SMP sederajat.
“Saya harus cari uang untuk sejumlah keperluan yang diwajibkan oleh sekolah yang baru seperti baju olahraga, baju batik, jilbab, simbul sekolah dan amplop berupa map dengan total jumlah Rp.300 ribu, kata Jasri tanpa bersedia menyebut sekolah yang dimaksud.
Selain biaya tersebut, anak saya tentu butuh seragam lain seperti pakaian Pramuka serta sejumlah buku tulis, katanya lagi.
Senada dengan Jasri, seorang ibu rumah tangga di Simpang Kelaping, Tanti juga mengeluhkan mahalnya biaya pertama masuk sekolah. Dia mengaku seorang anaknya masuk ke TK tahun ini dan dua lainnya naik kelas di salah satu sekolah di Takengon.
“Masuk TK saja bisa menguras uang hingga jutaan Rupiah, apalagi jika mendaftar ke TK yang dinilai bergengsi atau berkualitas baik yang juga menyediakan fasilitas bus antar jemput,” ujarnya.
Untuk masuk sekolah tingkat SMA, juga kondisinya sama butuh uang jutaan juga. Hal ini diungkap oleh Aman Shafa, warga Paya Serngi Kecamatan Kebayakan yang berprofesi sebagai Barista (pelayan kopi) di sebuah Cafe di kawasan Paya Tumpi.
“Kalau saya kena dua kali, ambil ijazah disekolah yang lama dikenakan biaya ratusan ribu. Di sekolah yang baru itu sudah pasti akan menguras lebih dari Rp. 1 juta,” kata Aman Shafa.
Pun demikian, ketiga sumber Lintas Gayo tersebut mengaku tidak tau harus mengeluh kepada siapa, selain harus berupaya mencari uang untuk tutupi kebutuhan biaya pendidikan anak-anak mereka. (Windjanur)