Catatan: Win Ruhdi Batin*
Mesolit di Ujung Bale Bosar Luttawar
Tak banyak yang tahu, jika di Ujung Bale Nosar, Kecamatan Bintang, Gayo, Aceh Tengah, ditemukan alat batu Sumateralith.
Yang berasal dari era Mesolitik. Spektakuler.
Zaman batu pertengahan “Mesolitikum” diperkirakan berlangsung kurang lebih 20.000 tahun silam, pada zaman ini kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan zaman batu tua yakni berburu, mengumpulkan makanan, dan menangkap ikan, mereka juga sudah mulai hidup menetap di gua, tepi sungai atau tepi pantai.
Bukan itu saja, jejak budaya lainnya yang ditemukan adalah keramik (stoneware dan porselen), tembikar, manik -manik dan beberapa benda logam (Hidayati dan Defri, 2013:1,4).
Temuan Balar Arkeologi Medan ini, membawa kita ke masa sekitar 20.000 tahun lalu bahwa di Kampung Nosar, sudah ada kehidupan manusia di Gayo.
Bahkan, temuan itu menunjukkan Nosar telah dihuni manusia prasejarah secara turun temurun dalam beberapa periode.
Danau Luttawar yang berada sangat dekat dengan ceruk ceruk merupakan wilayah jelajah dalam perburuan mereka.
Sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup berupa makanan. Danau Luttawar memiliki luas 17.5 km x 4,5 km, kedalaman 200 m ( Melalatoa, 1995:275 dalam Rusdi, 2011 :20).
Temuan yang sangat menarik di Ujung Bale Nosar adalah manik manik pilin berbahan perunggu. Beberapa butir lonceng kecil ( kliningan berbentuk bulat).
Fragmen gelang logam polos. Fragmen perhiasan perunggu berhias spiral. Serta beberapa manik manik ( Hidayati dan Defri, 2013:5).
Bahan perunggu sebagai hasil kebudayaan manusia merupakan kajian sangat menarik jika dihubungkan dengan kebudayaan Dongson yang masuk Indonesia.
Artefak alat batu Sumateralith, ditemukan tak jauh dari Ujung Bale Nosar. Alat batu berbentuk kapak genggam. Berbentuk lonjong memanjang.
Dengan proses pemangkasan di satu permukaan saja (monofasial). Temuan alat batu ini mengindikasikan lokasi Ujung Bale Nosar pernah digunakan sebagai tempat persinggahan atau setidaknya jalur perburuan manusia prasejarah di Gayo
Temuan logam, manik manik dan keramik menunjukkan kronologi yang relatif lebih muda.
Ujung Bale Nosar memberikan indikasi kuat adanya kontak dengan dunia luar dalam bentuk perdagangan . Setidaknya abad 13-14 Masehi. Khususnya Cina dan India.
Keanekaragaman temuan di Ujung Bale Nosar membuka mata kita adanyapotensi arkeologis yang memerlukan kajian sendiri.
Ujung Bale Nosar cukup ramai dan maju di masa lalu. Dengan temuan berkualitas diatas. Diantaranya perhiasan dan keramik asing.
(Sumber : Aceh dalam perspektif sejarah dan arkeologi. Cakra Press bekerjasama dengan Balar Medan. 2015).
*Penulis adalah Komisaris Utama PT. Lintas Gayo Musara
Comments are closed.