Redelong | Lintasgayo.com –
Pihak atau anggota pemadam kebakaran yang ada di 5 Posko, diantaranya, Posko Utama, posko 01 Bandar, Posko 02 Timang Gajah,Posko 03 Gajah Putih dan Posko 04 Pintu Rime Gayo, butuh perhatian alat untuk dilapangan.
Beberapa tanggapan yang didapat dari anggota pemadam sendiri, selama ini pihak anggota pemadam dimata masyarakat, dinilai lambat dalam menangani kebakaran.
“Terkadang kami masih trauma dengan kejadian yang pernah kami alami, dalam hal ini sudah jelas masyarakat tidak tahu. Kami tidak menyalahkannya, begitu mendengar kejadian kami langsung bergerak, ada yang mengenakan kostum atau peralatan apa adanya,” kata M.Harun, 60 tahun, saat dijumpai beberapa awak media, Jumat 21/08/2020.
Menurutnya, selama ini setelah menerima informasi, dalam perjalanan ia selalu memikirkan apa yang akan terjadi setelah sampai di TKP.
Terkadang kami sendiri berpikir, tanpa alat pengaman harus terjun kelapangan tentunya mempunyai resiko, sementara masalah Alat Pelindung Diri (APD) sudah minim.
Harun juga mengutarakan, saat ini sepatu boat septi, baju anti api, helm kepala, dan untuk dana aksi kembali di keluarkan, karena selama ini tidak ada lagi.
“Yang jelasnya untuk keamanan dari anggota pemadam sendiri saat ini sudah sangat sangat minim sekali,” kata M.Harun.
Disamping itu, Harun juga berharap, agar peralatan pemadam yang ada di 5 posko di tinjau kembali, termasuk alat yang digunakan seperti Nozole, Deveding dan untuk keamanan dari anggota.
Terkait dengan kesejahteraan masih dibawah normal, anggota semua honor dan gaji yang diterima Rp.1.000.000 dan uang makan 9000 sekali makan, 3 x 1 sehari, sementara gaji anggota bulan juli dibayar diakhir bulan Agustus.
Sementara Komandan Regu (Danru) Saddam, juga berharap agar disiapkan bak cadangan penampungan air, disetiap kecamatan untuk persiapan pengisian apabila mobil pemadam kehabisan air agar tidak jauh kalau mengambil.
Dikatakan juga, bahwa mobil pemadam kebakaran yang rusak dalam 4 bulan ini, sudah dapat dioperasikan kembali yang berjumlah 3 unit di Bandar, Pintu Rime Gayo dan Timang Gajah.
Dimana selama mobil tidak beroperasi anggota yang piket setiap hari berjumlah 8 orang dan pergantian setiap pukul 17.00 wib, untuk anggota masih honor semua, anggota pemadam secara keseluruhan berjumlah 96 orang terbagi di 5 pos dalam Kabupaten Bener meriah.
Dalam hal tersebut diatas, juga terkait dengan kesejahteraan bagi petugas damkar. “Bahkan dari status pegawai dan nilai gaji juga jauh dari tugas yang harus diemban dari yang namanya bahaya api, nyawa menjadi taruhannya,” cetus Saddam.
Selanjutnya tambahan dari Radiansyah, juga tidak jauh beda dengan yang lainnya, yang intinya seluruh anggota butuh perhatian dan peralatan untuk ditinjau kembali. Pasalnya apabila alat untuk kegiatan saat ini sudah sangat minim, karena ini menjadi beban pekerjaan dilapangan.
Lebih jelasnya, peningkatan kesejahteraan yang dimaksud, adalah sejumlah tunjangan kepada petugas pemadam kebakaran. Seperti tunjangan pekerjaan risiko tinggi, dengan memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan. (Putra Mandala/FG)
Comments are closed.