Nurhasanah Layak Jadi Wakil Bupati Bener Meriah

Ardiata, S. Sos

Catatan : Ardiata,S.Sos*

Pasca di keluarkannya surat keputusan DPP Partai Golkar No : B-472/ GOLKAR/X/ 2020 perihal rekomendasi calon pergantian antar waktu Wakil Bupati Kabupaten Bener Meriah yang di tandatangani di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 2020 oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F Paulus tujukan kepada ketua DPD Partai GOLKAR Provinsi Aceh TM Nurlif, yang telah beredar di media.

Tentu ini merupakan kabar baik bagi seluruh masyarakat Bener Meriah, karena lama sudah Bupati tanpa pasangan yang ikut mendampingi.

Banyak speskulasi yang beredar tentang siapa yang patut dan layak menduduki jabatan sebagai orang nomor dua di Bener Meriah ini.

Kali ini penulis ingin mengenang sedikit tentang perjalanan panjang pasangan yang memenangi PILKADA Bener Meriah 2017 ini. Sudah barang tentu GOLKAR akan menjadi objek utamanya, kenapa demikian.

Dikarenakan GOLKAR yang menjadi salah satu dari empat partai pengusung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati nomor urut 3 Ahmadi, SE dan Sarkawi pada PILKADA 2017 menjadi alasan kenapa dikeluarkannya keputusan tersebut, pasca musibah yang di alami bupatinya Ahmadi, SE pada tahun 2018, yang ketika itu juga menjabat sebagai ketua PARTAI yang berlambangkan pohon beringin Bener Meriah.

Lama sudah Sarkawi “menduda” tanpa wakil bupati yang mendampingi, maka muncul beberapa pertanyaan siapa seharusnya yg menjadi “pendamping” Sarkawi sampai pada akhir sisa masa jabatannya pada tahun 2022 mendatang.

Menurut hemat penulis, ketika di usung oleh empat partai pengusung, GOLKAR adalah partai yang berhak atas jabatan wakil bupati tersebut, karena pada saat PILKADA 2017 GOLKAR memiliki 3 kursi, dan Partai Daulat Aceh (PDA) sekarang Partai Damai Aceh (PDA) memiliki 2 kursi di DPRK, dan ini menjadi syarat sah dan menjadi bagian penting atas pemenangan Paslon nomor urut 3, karena PKB dan PKS ketika itu tidak memiliki kursi.

Lalu siapa yang seharusnya menjadi refresentatif dari partai GOLKAR sendiri, menurut amatan penulis dari Surat barang tentu Nurhasanah, S.Pd adalah pilihan terbaik dari yang baik.

Selain menjadi pengurus aktif di DPD ll partai Golkar Kabupaten Bener Meriah Nurhasanah adalah yang paling mumpuni dengan latar belakang mantan ketua PKK Kabupaten Bener Meriah, dan juga aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan.

Bener Meriah butuh udara segar, terlebih kondisi kekinian Kabupaten Bener Meriah yang terbilang sedang tidak baik-baik saja.

Dari amatan penulis, dalam kurun waktu setahun saja, para pendemo adalah langganan pihak legislatif dan Eksekutif.

Datang dengan kekecewaan, mengadukan ketikpuasan atas pelayanan yang di berikan oleh pemerintah, permasalahan pelayanan dasar yang tak mampu di penuhi oleh pemerintah dari hulu sampai ke hilir tanpa solusi kongkrit.

Ini menandakan bahwa para “pembisik” Bupati masih belum menguasai psikologi masyarakat Bener Meriah dan terkesan hanya ” money oriented” tentu ini sangat merugikan bupati secara pribadi dan masyarakat secara umum.

Maka menurut penulis wakil bupati yang memiliki kemampuan berkomunikasi dan faham birokrasi adalah salah satu solusi untuk meredam sedikit permasalahan yang ada saat ini.

Sebagai masyarakat penulis hanya ingin memberi masukan kepada Bupati, ketua DPD l dan DPD ll Partai GOLKAR, Ketua DPRK yang notabenenya juga dari partai GOLKAR untuk benar-benar mempertimbangkan siapa yang berhak menjadi pendamping Sarkawi menjadi wakil bupati periode 2017-2020.

Karena bagaimanapun jika salah memilih, maka yang di rugikan adalah masayakat banyak, alasan mendasar kenapa penulis mengajak kita berdiskusi melalui tulisan adalah agar kita bisa menyamakan persepsi bahwa “Jika suatu pekerjaan tidak di serahkan kepada ahlinya maka tunggulah kehancurannya.”

*Penulis Adalah Tokoh Pemuda Bener Meriah

Comments are closed.