Wakil Bupati Dailami Pernah Perintahkan Ikut Tender

Syafii. (Foto : Fb Pangtapa Syapi’i)

Redelong, | Lintasgayo.com – Menindaklanjuti pernyataan 4 orang terlapor kasus dugaan penghinaan terhadap Wakil Bupati yang menyatakan pernyataan Wakil Bupati Dailami yang mengatakan di media bahwa mereka mendesak Wakil Bupati untuk memenangkan seseorang dalam tender proyek tidak benar, Awak media mencoba menghubungi Syafii (Fi’i) yang disebut oleh keempatnya mengetahui hal tersebut. Kamis 21 April 2022

Kepada awak media, Syafii menegaskan tidak pernah meminta dan mendesak Wakil Bupati Bener Meriah untuk memenangkan proyek.

“ Dalam pertemuan itu memang saya ada bertanya apakah bisa dimenangkan, namun perlu di garis bawahi kami tidak memaksa namun hanya bertanya,” tegas Fii

Ia menambahkan, saat mempertanyakan tentang proyek tersebut ia juga menggunakan bahasa yang santun dan saksikan oleh orang banyak yang hadir di pendopo dua saat itu.

“ Bagaimana dengan empat paket yang didaftar kemarin, apakah bisa menang,” Ulang  Fii mengulang kembali cara bicara saat bertemu Wakil Bupati

Saat itu lanjutnya, Wakil Bupati menjawab bahwa pekerjaan tersebut sudah final dan tidak bisa menang.

“Jika memang tidak bisa menang ya sudah dan ini terakhir kali kami bersilaturahmi ke pendopo ini  dan jika ada salah kami mohon maaf dan sebaliknya jika ada kesalahan bapak Wakil Bupati sudah kami maafkan, berizin murum-murum, “  jawab  Fii menceritakan sambil meninggalkan pendopo wakil.

Menurutnya, alasan pihaknya bertanya pekerjaan tersebut akibat sebelumnya Dailami sendiri yang memerintahkan nya  untuk mengikuti proses tender sambil  memberikan ceklist pekerjaan melalui direktur PDAM Salman.

Menurutnya, ada 7 paket pekerjaan yang sebelumnya diperintahkan oleh wakil Bupati Bener Meriah untuk di ikuti namun pada akhirnya tidak satu pun yang menangkan karena berbagai alasan yang tidak logis.

Sebelumnya Fii  juga menceritakan, anggota perkumpulan rempak tanpa di hadiri oleh dirinya sempat bertemu dengan  Wakil Bupati Dailami dan sempat berencana ingin memberikan dua ekor lembu serta uang senilai Rp 250.000 per orang untuk biaya megang.

Setelah itu kata dia, beberapa anggota REMPAK sempat menghubunginya dan menyampaikan kesepakatan bersama  untuk tidak menerima  pemberian tersebut sehingga mereka secara bersama-sama kembali ke pendopo wakil bupati untuk menyamapaikan hal itu.

Pihaknya juga mengaku menyesalkan sikap Wakil Bupati Bener Meriah yang kekanak-kanakan dan  dinilai terlalu arogansi dengan membuat laporan polisi kepada orang yang sebelumnya  sangat mendukung kepemimpinanya.

“Wakil Bupati Bener Meriah terlalu baper dan menaggapi hal-hal yang seharusnya tidak perelu ditanggapi di facebook. Seharusnya beliau lebih fokus di masa ahir kepemimpinanya bukan malah menujukan sipat arogansi dan menghabiskan energi dengan sikap nyeleneh,” Tutup Syafii

(Mhd)

Comments are closed.