Banda Aceh | Lintasgayo.com – Kasus konfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) harian di Aceh naik-turun (berfluktuasi), tapi tren-nya kasus konfirmasi terus menurun sejak awal November 2020. Kondisi ini hendaknya tidak mengurangi kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat karena penyakit menular memiliki potensi gelombang kedua.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani yang akrab disapa SAG kepada awak media di Banda Aceh, Minggu (29-11-2020), malam.
“Pada saat pandemi flu Spanyol tahun 1918 korban serangan gelombang kedua dicatat jauh lebih banyak daripada serangan pertama ,” tutur SAG.
SAG mengatakan, serangan kedua (second wave) Covid-19 mulai terjadi di Eropa, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020. Second wave atau lonjakan kedua adalah tren kenaikan kasus yang melonjak setelah kurva kasus positif melandai, jelasnya.
Pemerintah Aceh, lanjut SAG, mengembangkan pelbagai strategi sosialisasi untuk merawat ingatan masyarakat tentang ancaman pandemi Covid-19 dan cara memutuskan penularan virus corona di tengah-tengah masyarakat.
Pada 4 September 2020 Satgas Penanganan Covid-19 Aceh melakukan gerakan Gebrak Masker ke seluruh Aceh. Gerakan ini menjangkau 3.883 masjid, 6.497 gampong, dan 5,2 juta penduduk Aceh.
Gebrak masker itu dilanjutkan dengan Gerakan Masker Sekolah (GEMAS) yang baru saja dilepaskan Gubernur Aceh Nova Iriansyah bersama Forkopimda Aceh sore tadi. Gerakan ini menjangkau 6.783 sekolah, 1.081.174 siswa, 117.712 guru, dan 39.389 rombongan belajar, di seluruh Aceh.
“Gebrak masker dan Gemas bukanlah sekadar antar dan bagi masker, melainkan gerakan menyentak kesadaran dan merawat ingatan pandemi Covid-19 belum berakhir, untuk mencegah serangan kedua di Aceh,” urai SAG.
Kasus Kumulatif
Selanjutnya, seperti biasa, Juru Bicara Covid-19 Aceh itu melaporkan kasus akumulatif Covid-19, sejak kasus pertama diumumkan pada 27 Maret 2020 silam. Jumlah akumulatif kasus Covid-19 Aceh sudah mencapai 8.282 orang. Penderita yang dirawat saat ini 1.051 orang, sembuh 6.912 orang, dan 319 orang meninggal dunia.
Kasus konfirmasi baru dilaporkan sebanyak 27 orang yang meliputi warga Banda Aceh 10 orang, Aceh Besar sebanyak 4 orang, dan Pidie 2 orang. Sedangkan warga Aceh Barat, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tengah, dan Kota Langsa, sama-sama 1 orang. Sisanya, 6 orang lagi warga luar Aceh.
Sementara lain, sebanyak 53 penderita Covid-19 dilaporkan sembuh meliputi warga Aceh Besar 16 orang, Bireuen 15 orang, Aceh Jaya dan Lhokseumawe sama-sama 7 orang. Selanjutnya warga Pidie Jaya 6 orang, Aceh Singkil dan Aceh Barat Daya masing-masing 1 orang.
“Dua penderita Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia hari ini merupakan kasus lama, yakni keduanya warga Banda Aceh yang meninggal dunia pada 14 November dan 21 November 2020,” jelas SAG.
Lebih lanjut, Jubir Pemerintah Aceh itu mengatakan, kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi saat ini sebanyak 592 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 31 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 511 sudah selesai isolasi, dan 50 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah kasus suspek di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 4.294 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.104 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 173 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 17 orang isolasi di rumah sakit, pungkas SAG. (PR)
Comments are closed.