Takengon | lintasgayo.com – Olahraga asah otak itu kini telah menjadi bahagian dari KONI Aceh Tengah, Provinsi maupun ditingkat pusat. Ada pro kontra kata dia ada pihak-pihak yang akan membahasnya.
Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Aceh Tengah Djumhur memberi penjelasan terkait hadirnya Cabang Olahraga (Cabor) Esport, kini olahraga ini dianggap negatif oleh sejumlah kalangan.
“Saya sebagai ketua KONI Aceh Tengah menyatakan Esport salah satu anggota KONI Aceh dan telah menjadi Cabor resmi. Ada pro kontra dalam olahraga ini, itu nanti ada devisi, ada komisi yang akan membahas, dimana letak boleh dan tidak bolehnya,” kata Djumhur, Minggu 07 November 2021 saat menutup kegiatan piala Esports 2021 di Aula Parkside Petro Gayo Hotel.
Saat ini kata dia, banyak remaja main game, punya Handphone canggih, bahklan kisaran harga mencapai Rp13 juta. Tujuan dibelinya Hp canggih itu tujuanya adalah untuk bermain Game.
“Untuk apa, untuk bermain Game, karena, salah satu syarat adalah punya kapasitas penyimpanan yang besar. Intinya, anak-anak punya saluran hobi, jangan tidak punya, ini yang bahaya,” pungkas Djumhur.
“Kita jangan ragu, harus pandai mengatur waktu, atlet binaan esports kedepan diharapkan lebih profesional, bila perlu jangan main game di cafe cafe, kita sudah punya bendera, tunjukan profesionalitas,” timpalnya.
Ia mengaku, remaja saat ini harus beradaftasi terrhadap tekhnologi, game yang dipertandingkan adalah bersifat positif, bagaimana mengatur strategi, kekompakan dalam tim dan mampu mengasah otak dalam bertanding.
“Saya juga pernah mendampingi anak untuk beramin game, disana yang dituntut bagaimana kecepatan berfikir,” pungkasnya.
Kehadiran esport berani menyelenggarakan kegiatan itu membawa gamers ke ranah positif bukan ke arah negatif. Ia berharap, kedepan ajang yang diselenggarakan itu sifatnya biasa-biasa saja, bukan malah menjadi pro kontra di tengah-tengah masyarakat.
“Ini proses waktu yang akan menjawab, mudah mudahan ajang ini menuju pilar keterbukaan itu, saya anggap event ini adalah event yang sangat luar biasa. Saya tidak bayangkan, hampir tidak datang di acara ini, karena diluar sepi, rupanya didalam penuh, ada anak anak muda didampingi orang tua. Anak muda sekarang tidak boleh loyo, harus semangat menghadapi tantangan tekhnologi,” pinta Djumhur.
Kedepan kata dia akan banyak cabang olahraga yang bermunculan diluar ekspektasi, PON di Aceh diikuti sebanyak 34 cabang dan Sumatera 30 cabang. Tercatat sebanyak 60 Cabor yang dipertandingkan.
“KONI Aceh Tengah di Prapora mempertandingkan sebanyak 33 Cabor, tidak termasuk Esports. Kami KONI mendukung penuh berkembangnya Esports, kedepan kami harap dosisialisasikan tujuan serta maksud kehadiran Cabor ini supaya masyarakat paham,” tutup Djumhur. (Rel/LG010)
Comments are closed.